Bagikan:

JAKARTA -  Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Banten Ganjar-Mahfud, Rano Karno mengatakan sejumlah hal janggal yang diduga bentuk kecurangan juga terjadi di wilayahnya. Di antaranya, baliho yang hilang secara tiba-tiba setelah dua jam dipasang. 

“Kecurangan itu di mana-mana terasa. Pertama, misalnya, ini nyata jam 03.00 kita pasang spanduk dan jam 05.00 subuh spanduk kita hilang semua,” kata Rano Karno kepada wartawan di Islamic Center Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, Jumat, 19 Januari.

Rano menyebut kecurangan ini tidak hanya terjadi di satu tempat ketika kunjungan cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD. “Bayangin jam 03.00 kita pasang jam 05.00 subuh, alhamdulillah, semua bersih luar biasa cara kerjanya,” tegasnya.

Selain itu, Rano juga menyebutkan bentuk kecurangan lain adalah terdapat alat peraga kampanye (APK) berupa billboard atau spanduk yang dipasang di sembarangan tempat oleh pihak lain. Katanya, TPD Banten Ganjar-Mahfud tak pernah memasang hal semacam ini di lokasi yang dilarang.

Hanya saja, Rano tak menyebut siapa pihak yang diduga sengaja menaruh APK itu. “Kita tahu billboard kita nggak mungkin kita taruh di tempat yang memang area larangan, nggak mungkin gitu loh,” ungkapnya.

“Jadi sudahlah buat apa kita juga (bicara, red) tapi ini tidak hanya terasa di Banten tapi hampir di semua tempat gitu,” sambung anggota DPR Fraksi PDIP itu.

 

 

Eks Gubernur Banten ini juga bicara soal tudingan pihak lain kubu Ganjar-Mahfud berpura-pura jadi korban atau playing victim. Katanya, tudingan semacam ini memang paling mudah dilontarkan daripada mencari solusi atas kondisi kekinian.

“Kalau sudah kayak gini paling enak mencari seperti itu (menuding, red) supaya pemaklumannya luar biasa,” pungkasnya.