BMKG Imbau Warga Batam Waspada Potensi Banjir Rob 12-16 Januari
Pemukiman warga di pesisir pantai Kampung Melayu, Kota Batam saat terkena banjir rob, beberapa waktu lalu. ANTARA/Jessica.

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikia (BMKG) mengimbau masyarakat di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) waspada terhadap banjir pesisir atau rob.

Kepala Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Ramlan mengatakan, banjir rob tersebut dikarenakan adanya fenomena fase bulan baru atau new moon pada 11 Januari 2024. Rob juga dipicu curah hujan yang tinggi berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

"Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir rob yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 12-16 Januari 2024," kata Ramlan di Batam, Kamis 11 Januari, disitat Antara.

Adapun wilayah di Kota Batam yang perlu diwaspadai adanya fenomena banjir rob yaitu Pesisir Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa, dan sekitarnya.

Selain Kota Batam, tiga kabupaten lainnya di Kepri yang berpotensi banjir rob, yakni Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Bintan.

"Di Kabupaten Bintan yaitu Pesisir Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur, dan sekitarnya. Di Kabupaten Karimun yaitu Pesisir Kecamatan Kundur Barat, Karimun, Meral, dan sekitarnya. Dan di Kabupaten Lingga yaitu Pesisir Kecamatan Singkep Barat, Singkep Pesisir, dan Senayang," ujarnya.

Dengan begitu, Ramlan menyebutkan hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada dan siaga potensi banjir pesisir (rob) seiring dengan adanya fenomena fase bulan baru pada 11 Januari 2024 yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu malam.

Ia mengatakan, potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.