Bagikan:

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerjunkan tim khusus untuk mendampingi warga menghadapi banjir rob di kawasan Jakarta Utara. Deputi Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, mengatakan bahwa hingga Sabtu 14 Desember siang, tim BMKG masih berada di lapangan.

Eko menjelaskan bahwa setidaknya ada 10 kawasan di pesisir Jakarta Utara yang terdampak banjir rob dalam beberapa hari terakhir, yaitu Kemal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke. Dari kawasan tersebut, wilayah Muara Angke, Muara Baru, Ancol, dan Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi yang paling parah terdampak banjir rob.

Berdasarkan hasil pengukuran dari tim Stasiun Maritim BMKG Tanjung Priok, diketahui bahwa tinggi muka air di kawasan tersebut rata-rata lebih tinggi 14 sentimeter dibanding November 2024. "Di Penjaringan, ada pemukiman warga saat ini masih tergenang air berkisar 40-60 sentimeter padahal air pinggir kali sudah surut. Dari kemarin genangan air juga menjangkau kawasan sekitar Jakarta Internasional Stadium (JIS)," imbuhnya.

Selain melakukan pengukuran, tim BMKG juga melakukan sosialisasi sebagai bentuk pendampingan kepada warga terdampak. Warga diminta untuk tetap waspada selama melakukan aktivitas, terutama selama puncak pasang maksimum yang berlangsung dari pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Jika terjadi peningkatan signifikan, warga diimbau segera mengikuti panduan dari petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.

BMKG memperkirakan banjir rob di Jakarta Utara masih akan berlangsung dalam dua periode, yaitu dari 12 hingga 20 Desember 2024, dan dari 26 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Potensi banjir rob ini disebabkan oleh peningkatan ketinggian air laut maksimum yang dipengaruhi oleh fenomena bulan purnama dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada tanggal 12 Desember 2024.

"Kondisi ini sudah diungkapkan melalui peringatan dini yang diterbitkan Meteorologi Maritim BMKG sejak awal bulan Desember melalui berbagai kanal informasi berbasis digital maupun secara langsung kepada masyarakat," jelas Eko.

Dengan adanya pendampingan dari BMKG, diharapkan warga dapat tetap aman dan waspada dalam menghadapi bencana banjir rob yang mungkin terjadi. BMKG terus berupaya memberikan informasi dan panduan yang diperlukan agar warga dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dengan baik.