JAKARTA - Kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) pertama yang diproduksi di dalam negeri Turki Bayraktar TB2, berhasil mencapai 750 ribu jam terbang pada bulan lalu.
Dengan capaian ini, Bayraktar TB2 menjadi kendaraan udara buatan dalam negeri pertama yang menghabiskan waktu terlama di langit Turki, mendekati 1 juta jam pelayanan.
"TB2 telah membuktikan keampuhannya dengan lebih dari 750.000 jam operasional penerbangan," tulis pihak produsen Baykar seperti dikutip dari situs resminya Sabtu 6 Januari.
Dikembangkan oleh Baykar dan diakui secara global dalam hal spesifikasi teknis dan menjadi faktor penentu dalam operasi, Bayraktar TB2 memasuki inventaris Angkatan Bersenjata Turki (TSK) pada tahun 2014, seperti melansir Daily Sabah.
Saat ini, UCAV Bayraktar TB2 dioperasionalkan oleh TSK, Komando Umum Gendarmerie, Kepolisian Nasional Turki dan Organisasi Intelijen Nasional (MIT).
Selain itu, drone ini telah aktif terlibat dalam operasi kontraterorisme di dalam dan luar negeri sejak tahun 2014.
"Bayraktar TB2 adalah Medium Altitude Long Endurance (MALE), Kendaraan Udara Tak Berawak Taktis yang mampu melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR) hingga serangan bersenjata. Rangkaian avionik onboard dengan sistem avionik triple redundant mencakup unit-unit yang memungkinkan parkir, lepas landas, mendarat dan terbang secara otonom," kata pihak produsen.
Selain untuk penggunaan domestik, UCAV Bayraktar TB2 juga digunakan oleh militer Ukraina untuk menghadapi Rusia dalam peperangan yang berlangsung sejak Februari 2022.
September 2022 lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menganugerahkan penghargaan Order of Merit Ukraina Kelas Satu kepada CEO Baykar, Haluk Bayraktar, saat menerimanya di Kyiv.
BACA JUGA:
Itu diberikan sebagai penghargaan atas kontribusi Bayraktar dan perusahaannya dalam meningkatkan kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina dalam perang melawan Rusia.
"Semua orang di Ukraina tahu apa itu Bayraktar, tahu perusahaan Anda. Terima kasih banyak kepada Anda, Presiden (Recep Tayyip) Erdogan atas dukungan Anda dan dukungan warga Turki, dalam perang melawan agresi Rusia ini," ujar Presiden Zelensky.