Presiden Zelensky Akui Serangan Ukraina Mungkin Tidak Mencapai Hasil Maksimal, Tapi Rusia Derita Kerugian Besar
Presiden Zelensky saat mendengarkan pengarahan dari militer Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar, menilai anggapan Moskow memenangkan perang yang telah berlangsung hampir dua tahun hanyalah "perasaan" yang tidak didasarkan pada kenyataan, meski di saat yang sama juga mengakui mungkin serangan balasan pasukannya mungkin tidak meraih hasil maksimal.

"Ribuan, ribuan tentara Rusia terbunuh, bahkan tidak ada yang membawa mereka pergi," katanya kepada majalah The Economist dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Hari Senin, merujuk pada pertempuran di sekitar Kota Avdiivka di bagian timur yang ia kunjungi pekan lalu, melansir Reuters 2 Januari.

Presiden Zelensky tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya, namun para analis militer Barat sepakat Rusia harus membayar mahal dalam hal pasukan dan peralatan, untuk mencapai kemajuan yang relatif kecil di Ukraina timur dan selatan.

Presiden Zelensky mengakui serangan balasan yang didukung oleh senjata canggih Barat, mungkin tidak berhasil "seperti yang diinginkan dunia. Mungkin tidak semuanya secepat yang dibayangkan."

Sebaliknya, ia memuji "hasil besar" dari pasukan Ukraina yang menerobos blokade Laut Hitam Rusia, sehingga memungkinkan ekspor biji-bijian melalui rute baru di sepanjang pantai selatannya.

Jika Ukraina kalah perang, katanya, Rusia akan terdorong untuk maju melawan negara-negara lain. Tidak ada tanggapan terhadap permintaan komentar dari pejabat Rusia mengenai pernyataan Presiden Zelensky.

Para pejabat Rusia mengatakan perkiraan Barat mengenai jumlah korban tewas di Rusia terlalu dilebih-lebihkan dan hampir selalu meremehkan jumlah korban di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bulan lalu, posisi Rusia membaik dan pihaknya tidak akan menghentikan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" sampai tujuannya, termasuk "denazifikasi, demiliterisasi dan status netral" Ukraina, tercapai.

Para pejabat Rusia menganggap serangan balasan Ukraina yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 di timur dan selatan sebagai sebuah kegagalan.

Dengan dukungan terhadap Ukraina yang menghadapi hambatan di Amerika Serikat dan Uni Eropa, masih banyak yang perlu dilakukan untuk meyakinkan dunia bahwa membela Ukraina berarti membela dunia, kata Presiden Zelensky.

"Mungkin ada yang hilang. Atau mungkin ada yang hilang," katanya kepada majalah tersebut.

"Seseorang yang dapat berbicara tentang Ukraina sebagai pembelaan kita semua."

Presiden Zelensky mengakui "mobilisasi masyarakat Ukraina dan dunia" yang begitu kuat pada awal invasi Rusia sudah tidak ada lagi.

Puluhan ribu orang di Ukraina menjadi sukarelawan untuk berperang pada bulan-bulan pertama invasi Rusia, namun antusiasme tersebut memudar 22 bulan kemudian.

"Itu perlu diubah. Mobilisasi bukan sekedar soal tentara yang maju ke garis depan. Ini soal kita semua. Ini adalah mobilisasi seluruh upaya. Ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi negara kita dan mencabut pendudukan tanah kita," paparnya.

"Kemenangan tidak diterima atau diberikan, kemenangan diperoleh," kata Presiden Zelensky dalam pesan Tahun Barunya kepada warga Ukraina.

"Dan untuk mencapai tujuan ini, hari ini kita harus hidup sesuai aturan: Anda harus bekerja atau berjuang," tandasnya.