Rusia-Ukraina Saling Tuding Lakukan Serangan di Awal Tahun Baru
Serangan Rusia terhadap Memorial Museum of Roman Shukhevych di Lviv saat tahun baru. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Serangan Ukraina terhadap Kota Donetsk pada Hari Senin menewaskan empat orang, menurut seorang pejabat yang diangkat Rusia di wilayah Ukraina, sementara serangan udara Rusia terhadap beberapa wilayah Ukraina menewaskan sedikitnya satu orang, kata pejabat setempat.

Tiga belas orang juga terluka dalam "penembakan bertubi-tubi" oleh pasukan Ukraina di pusat Donetsk, tulis Denis Pushilin, kepala wilayah Donetsk, di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 2 Januari.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut penembakan di Donetsk sebagai "aksi teroris" yang ditujukan pada infrastruktur sipil.

Terpisah,satu orang tewas akibat penembakan di wilayah perbatasan Rusia di Belgorod, kata gubernur setempat melalui Telegram.

Di pihak Ukraina, satu orang tewas dan sembilan luka-luka dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di pelabuhan selatan Odesa, ujar gubernur wilayah tersebut Oleh Kiper dalam unggahan di Telegram.

Kiper mengatakan puing-puing yang jatuh dari drone yang ditembak jatuh menyebabkan beberapa kebakaran di bangunan tempat tinggal di berbagai wilayah kota.

Sebuah video media sosial, yang diunggah oleh Wali Kota Odesa Henadii Trukhanov, menunjukkan dia sedang memeriksa gedung apartemen yang rusak dengan jendela pecah.

"Mereka mengatakan, cara Anda menyambut Tahun Baru adalah cara Anda menjalani tahun ini," tulis Trukhanov dalam sebuah unggahan.

"Yah, tahun ini Ukraina akan melanggar aturan ini: kami akan bertahan dan kami akan menang."

Sementara itu, para pejabat di wilayah barat Ukraina, Lviv, yang berbatasan dengan Polandia, mengatakan serangan udara Rusia pada awal Tahun Baru merusak gedung universitas di Kota Dubliany dan merusak monumen komandan Tentara Pemberontak Ukraina (UPA) tahun 1940-an di pinggiran Kota Lviv.

Angkatan udara Ukraina mengatakan serangan udara Rusia juga menargetkan wilayah Mykolaiv dan Dnipro.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan Rusia dan Ukraina tersebut. Kedua belah pihak membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang dimulai dengan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.