Bagikan:

JAKARTA - Serangan terhadap sebuah penjara yang menewaskan 40 tahanan perang Ukraina berbuntut panjang. Rusia dan Ukraina yang masih bertikai saling tuding dalang sesungguhnya.

Selain 40 tahanan yang tewas, masih ada 75 orang yang luka-luka akibat serangan terhadap sebuah penjara di wilayah yang dikuasai separatis.

Kementerian Pertahanan Rusia langsung bilang, serangan rudal dari sistem roket peluncuran ganda (HIMARS) buatan AS dilakukan di pusat penahanan pra-persidangan di daerah pemukiman Olenivka. Di sanalah berdiam tahanan perang militer Ukraina, termasuk pejuang dari batalion Azov.

Akibat serangan itu, "40 tawanan perang Ukraina tewas dan 75 terluka," dan delapan staf penjara juga terluka, tambah kementerian. Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan medan perang.

Tentara Ukraina dikatakan memiliki kesempatan untuk merebut kembali inisiatif, mengambil keuntungan dari jangkauan ekstra dan presisi yang ditawarkan oleh artileri yang lebih canggih yang disediakan oleh sekutu Barat dalam beberapa pekan terakhir, terutama HIMARS yang telah lama dicari Ukraina.

HIMARS memberi Ukraina kemampuan untuk menyerang hampir 50 mil di belakang garis Rusia dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Dikutip dari Kyiv Post, Ukraina menuding justru Rusia yang melakukan serangan artileri ke penjara itu.

“Malam ini, Rusia membunuh sebagian dari tawanan resimen 'Azov',” lapor pendiri dan komandan pertama resimen “Azov”, Andriy Biletsky, dalam sebuah pesan di Telegram pada 29 Juli.

“Komando Rusia membingkai pembunuhan massal tawanan sebagai tindakan tentara Ukraina,” tambah Andriy Biletsky.