Bagikan:

JAKARTA - Kremlin menilai kepemimpinan politik Kyiv menunjukkan sifar sebenarnya yang terdiri dari para musuh Rusia, saat Ukraina melancarkan serangan drone besar-besaran ke ibu kota Moskow.

Rusia, mengatakan telah menghancurkan sedikitnya 20 pesawat nirawak Ukraina saat mereka menyerbu wilayah Moskow, yang berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa, serta 124 pesawat nirawak lainnya di delapan wilayah lainnya.

Setidaknya satu orang tewas di dekat Moskow, kata otoritas Rusia. Tiga dari empat bandara Moskow ditutup selama lebih dari enam jam dan hampir 50 penerbangan dialihkan.

"Tidak mungkin serangan malam hari di lingkungan permukiman dapat dikaitkan dengan aksi militer," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Reuters 10 September.

"Rezim Kyiv terus menunjukkan sifatnya. Mereka adalah musuh kita dan kita harus melanjutkan operasi militer khusus untuk melindungi diri kita dari tindakan seperti itu," katanya, menggunakan ungkapan yang digunakan Moskow untuk menggambarkan perangnya di Ukraina.

Moskow dan Kyiv sama-sama berupaya membeli dan mengembangkan pesawat nirawak baru, menyebarkannya dengan cara inovatif, mencari cara baru untuk menghancurkannya, mulai dari menggunakan senapan hingga sistem pengacau elektronik canggih.

Kedua belah pihak telah mengubah pesawat nirawak komersial murah menjadi senjata mematikan, sambil meningkatkan produksi dan perakitan mereka sendiri untuk menyerang target termasuk tank dan infrastruktur energi seperti kilang minyak dan lapangan udara.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berupaya melindungi Moskow dari kerasnya perang, menyebut serangan pesawat nirawak Ukraina yang menargetkan infrastruktur sipil seperti pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai "terorisme" dan telah berjanji akan memberikan tanggapan.

Moskow dan kota-kota besar Rusia lainnya sebagian besar telah terisolasi dari perang.

Rusia sendiri telah menyerang Ukraina dengan ribuan rudal dan pesawat nirawak dalam dua setengah tahun terakhir, menewaskan ribuan warga sipil, menghancurkan sebagian besar sistem energi negara itu, dan merusak properti komersial dan perumahan di seluruh negeri.

Terpisah, Kyiv mengatakan Rusia, yang mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022, telah menyerangnya sebelumnya dengan 46 pesawat nirawak, yang 38 di antaranya hancur.

Ukraina mengatakan berhak untuk membalas serangan Rusia, meskipun pendukung Barat Kyiv mengatakan mereka tidak menginginkan konfrontasi langsung antara Rusia dan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat.