Anies Ingin Tetap Ada Oposisi Jika Menang Pilpres, Tapi Porsinya Tak Lebih Besar dari Pemerintah
Anies Baswedan calon presiden nomor urut 1 (Tangkapan layar Kompas TV Live)

Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku dirinya tetap menginginkan ada kubu oposisi jika memenangkan Pilpres 2024 dan menjabat sebagai Presiden.

Sebab, jika oposisi tetap ada, Anies memandang akan ada ruang perdebatan dari dua sisi di lembaga legislatif dalam menyikapi setiap kebijakan yang diambil pemerintah.

"Ada ruang bagi oposisi untuk mengungkapkan pandangannya sehingga ada perdebatan yang berimbang, dikasih ruang untuk perdebatan itu. Tapi kalau ruang perdebatan itu tidak ada, maka yang rugi ya kita-kita semua," kata Anies dalam acara Desak Anies di Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember.

Anies lantas menyindir kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang kini seakan mengecilkan porsi oposisi. Sehingga, banyak kebijakan krusial pemerintah lolos begitu saja tanpa melewati perdebatan dari pihak oposisi sebelum dijalankan.

"Sebagai contoh, pengambilan keputusan mengenai IKN, pengambilan keputsuan mengenai Omnibus Law, itu prosesnya meniadakan perdebatan, seakan-akan karena oposisinya kecil, lalu dilawatin begitu saja," tutur Anies.

Namun, meski memandang oposisi tetap diperlukan, Anies ingin porsi kubu yang tak sependapat secara politik dengannya itu tak lebih besar dibanding koalisinya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berharap partai yang memenangkan Pemilu Legislatif 2024 merupakan salah satu partai pendukungnya. Sehingga, perencanaan kebijakan pemerintah bisa diwujudkan tanpa terjegal penolakan dari kubu oposisi.

"Kami tetap berharap berada di pemerintahan itu memiliki kekuatan yang lebih besar daripada oposisi, supaya keputusan-keputusan yang kita ingin lakukan itu bisa gol," tandasnya.