Suara Tiga Sandera yang Tewas di Gaza Sempat Terekam Kamera Anjing Militer Sebelum Ditembak Tentara Israel
Tentara Israel di Gaza. (Sumber: Israel Defense Forces)

Bagikan:

JAKARTA - Suara tiga sandera Israel yang tewas tertembak pasukan Israel Defense Forces (IDF) di Gaza, sempat terekam kamera GoPro yang dipasang pada seekor anjing militer lima hari sebelumnya, kata juru bicara IDF.

Video tersebut, yang ditemukan oleh IDF pada Hari Selasa, menunjukkan rekaman itu terjadi selama baku tembak militer antara pasukan Israel dan militan Hamas di sebuah lokasi di mana para sandera ditahan, kata Laksamana Muda Daniel Hagari pada konferensi pers harian.

"Anda dapat mendengar suara-suara, dan ketika kami menganalisis klip tersebut, kami memahami bahwa dalam audio tersebut kami dapat mendengar tiga sandera, yang diidentifikasi secara vokal," jelas Laksda Hagari, melansir CNN 21 Desember.

Kendati demikian, Laksda Hagari tidak memberikan rincian tentang apa yang terdengar diucapkan oleh ketiga sandera, Yotam Haim, Alon Shamriz dan Samer Talalka.

Para militan yang menahan ketiga pria tersebut tewas dalam pertempuran tersebut, yang tampaknya membuat para tawanan melarikan diri, tambah Hagari, mengutip analisis awal IDF terhadap video GoPro.

Israel dikejutkan dengan pengakuan IDF mengenai penembakan yang menyebabkan tiga sandera Israel tewas Jumat pekan lalu. Ketiga pria tersebut ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober.

Pada hari Sabtu, seorang pejabat IDF mengatakan ketiganya muncul dari sebuah gedung yang berjarak puluhan meter dari sekelompok tentara Israel. Mereka bertelanjang dada dan mengibarkan bendera putih, menurut pejabat tersebut, yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim untuk berbicara dengan bebas tentang penyelidikan yang sedang berlangsung.

Setidaknya satu tentara merasa terancam dan melepaskan tembakan, yang langsung menewaskan dua pria tersebut, kata pejabat itu. Yang ketiga terluka dan berlari kembali ke dalam gedung.

Unit Israel mendengar teriakan minta tolong dalam bahasa Ibrani, yang pada saat itu komandan brigade memerintahkan pasukannya untuk berhenti menembak. Namun, menurut pejabat tersebut, terjadi ledakan tembakan lagi. Sandera ketiga meninggal kemudian.

Berita ini mendapat reaksi beragam dari keluarga para sandera yang terbunuh, ada yang menyatakan kemarahan dan ada pula yang menuntut permohonan maaf.

IDF mengatakan penembakan itu melanggar aturan militer, sementara tentara yang terlibat akan menghadapi prosedur disipliner.

Sebelum berita kematian ketiga sandera diumumkan, Israel mengatakan pada Jumat pekan lalu,mereka yakin 132 sandera masih berada di Gaza, 112 di antaranya diperkirakan masih hidup.