JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Selasa, militer Ukraina telah mengusulkan untuk memobilisasi 450.000-500.000 lebih warga Ukraina ke dalam angkatan bersenjata guna mendukung Kyiv berperang dengan Rusia.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan pada konferensi pers akhir tahun, ini adalah masalah "sangat sensitif" yang akan didiskusikan oleh militer dan pemerintah sebelum memutuskan apakah akan mengirimkan proposal tersebut ke parlemen.
Presiden Zelensky mengatakan, dia ingin mendengar lebih banyak penjelasan yang mendukung mobilisasi warga tambahan, sebelum mendukung langkah tersebut.
"Ini adalah angka yang sangat serius," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 20 Desember.
Diketahui, perang Rusia-Ukraina pecah sejak Februari 2022, saat Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan Moskow ke Kyiv dalam langkah yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.
Kedua belah pihak menganggap jumlah korban mereka sebagai rahasia negara, namun para pejabat Amerika Serikat memperkirakan ratusan ribu orang telah terbunuh dan terluka.
Jumlah pasukan Ukraina tidak diketahui, namun Kyiv pernah mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 1 juta orang yang bersenjata. Sedangkan Rusia telah menambah pasukannya selama perang, mengatakan pada Hari Selasa pihaknya berencana untuk meningkatkan pasukannya menjadi 1,5 juta anggota militer.
"Saya katakan bahwa saya memerlukan lebih banyak argumen untuk mendukung langkah ini. Karena pertama-tama, ini adalah masalah masyarakat. Kedua, ini adalah masalah keadilan, ini adalah masalah kemampuan pertahanan dan ini adalah masalah keuangan," papar Presiden Zelensky.
Ukraina, yang awalnya memiliki puluhan ribu pejuang sukarelawan yang mengantre untuk mempertahankan negara mereka dari invasi Rusia, kini mencoba merekrut lebih banyak prajurit untuk menggantikan mereka yang saat ini berada di garis depan.
Ada diskusi tertutup selama berminggu-minggu tentang bagaimana memperbaiki proses rancangan tersebut. Beberapa warga Ukraina bereaksi dengan marah terhadap video di media sosial yang menunjukkan petugas wajib militer membagikan surat panggilan di pusat kebugaran dan resor.
BACA JUGA:
Presiden Zelensky mengatakan, tambahan 500 miliar hryvnia (13,5 miliar dolar AS) diperlukan untuk mendukung proposal mobilisasi tentara. Karenanya, ia menginginkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana pasukan tersebut akan digunakan untuk melawan Rusia.
Di sisi lain, diketahui hubungan Presiden Zelensky menegang dengan Panglima Militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, yang mengkritik keputusan Presiden Zelensky memecat kepala kantor wajib militer regional di tengah tindakan keras terhadap korupsi pada musim panas ini.