Bagikan:

JAKARTA - Dua balon udara yang diduga milik China terbang melintasi Selat Taiwan yang sensitif pada Hari Minggu meski tetap berada di utara Taiwan, kata Kementerian Pertahanan Taiwan pada Hari Senin.

Ini merupakan kali kedua Taipei melaporkan keberadaan balon-balon tersebut di dekat wilayahnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kedua balon itu terdeteksi pada pukul 09:03 dan 14:43 waktu setempat, setelah melintasi median selat 110 mil laut (204 km) barat laut kota pelabuhan Keelung di Taiwan utara, melansir Reuters 18 Desember.

Balon-balon tersebut terbang di ketinggian sekitar 27.000 kaki (3.230 meter), menuju ke timur sebelum kemudian menghilang masing-masing pada pukul 09.36 dan 16.35, tambah kementerian tersebut.

Penilaian awal kementerian adalah, itu adalah balon cuaca, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Sun Li-fang.

Sebelumnya, Taiwan juga melaporkan adanya balon yang melintasi Selat Taiwan pada 7 Desember, kemungkinan besar juga balon cuaca, kata Kementerian Pertahanan Taiwan ketika itu.

Otoritas Taiwan mengatakan, para pejabat sengaja mengumumkan deteksi balon tersebut demi kepentingan transparansi.

Terpisah, Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Diketahui, Taiwan sangat waspada terhadap aktivitas China, baik militer maupun politik, menjelang pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari mendatang.

Taipei telah memperingatkan upaya Beijing untuk ikut campur dalam pemungutan suara, agar pemilih memilih kandidat yang mungkin disukai Tiongkok.

Sementara, potensi Negeri Tirai Bambu menggunakan balon untuk memata-matai menjadi isu global pada Bulan Februari, ketika Amerika Serikat menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai balon pengintai Tiongkok. Namun, itu menurut Beijing adalah balon sipil yang secara tidak sengaja tersesat.