Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menanggapi usulan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo agar debat Pilpres 2024 diperbanyak ruang untuk tanya jawab antar pasangan calon (paslon).

TKN tak masalah dengan format debat apapun yang ditetapkan KPU RI. Asalkan, Wakil Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra menilai format debat jangan keluar dari aturan yang ditetapkan.

"Bagi kami, mau seperti apa formatnya, bebas saja. Yang penting sesuai dengan aturan dan sesuai dengan esensinya. Rakyat bisa lebih memahami apa rencana-rencana ke depan para paslon untuk Indonesia, untuk rakyat," ujar Herzaky kepada wartawan, Minggu, 17 Desember.

Herzaky juga mengingatkan, perubahan format debat jangan sampai hanya mengikuti selera pihak tertentu. Apalagi, untuk menaikkan elektabilitas pengusul.

"Bukan mengubah ini itu untuk kepentingan atau sesuai dengan selera pihak-pihak tertentu. Apalagi mungkin ada yang berharap banget, kalau debat bisa bantu menaikkan elektabilitas mereka," kata Herzaky.

"Kami ikut saja format yang dirancang KPU. Pasti sesuai dengan aturan yang sudah ada," tambahnya..

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menanggapi usulan kubu Prabowo-Gibran yang ingin fotmat debat berikutnya berkonsep town hall. Ganjar mengaku ia bersama Mahfud MD siap dengan format apapun yang diputuskan oleh KPU.

"Kalau modelnya di mana pun saya ikut saja. Model town hall oke, model panggung biasa oke, yang penting buat saya sebenarnya bukan tempatnya, debat gitu," kata Ganjar lewat keterangannya, Minggu, 17 Desember.

Meski begitu, ia memberikan catatan kepada KPU ihwal debat sesi pertama pada 12 Desember lalu. Menurutnya, debat sebelumnya memiliki keterbatasan bagi kontestan Pilpres 2024 untuk saling bertanya dan menjawab.

Debat itu, ya boleh sedikit tanya jawab agak sedikit ramai agar kita bisa masing-masing menyampaikan pikiran, bisa defend, bisa menunjukkan data, dan itu bisa berulang-ulang," kata Ganjar.

"Kalau kemarin kan hanya dua kali (tanya jawab antarkontestan), maka ada yang pasti mengganjal kita pengin klarifikasi. Terutama kita hanya butuh publik mengatakan pada sikap ini, ya atau tidak," sambungnya.