Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan perlu bekerja keras lagi agar Pilpres 2024 digelar hanya satu putaran. Hal ini menanggapi hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah mencapai 46,7 persen, unggul atas dua paslon lain.

"Terima Kasih atas surveinya, dari Indikator. Hasil ini harus disyukuri, namun perjalanan panjang. Kami harus lebih kerja keras lagi supaya bisa membantu rakyat dan bangsa Indonesia tidak bertele-tele dalam proses demokrasi ini, sehingga tidak perlu dilaksanakan sampai 2 kali putaran pemilu," ujar Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid kepada wartawan, Rabu, 27 Desember.

Jika Prabowo-Gibran menang satu putaran, lanjut Nusron, akan menghemat anggaran negara hingga Rp17 triliun.

"Kalau Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran, Alhamdulillah kita bisa membantu efisiensi negara sebesar Rp 17 triliun," kata politikus Golkar itu.

Nusron meyakini, dukungan masyarakat akan semakin meningkat setelah melihat performa Prabowo dan Gibran dalam debat capres-cawapres kemarin.

"Karena dukungan masyarakat kepada Prabowo-Gibran sangat kami harapkan. Apalagi melihat performa debat Pak Prabowo dan Mas Gibran, saya yakin rakyat akan berbondong-bondong memilih paslon nomor 2, Prabowo-Gibran," pungkasnya.

Diketahui, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis jajak pendapat mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.

Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi tertinggi dalam elektabilitas ketiga pasangan capres-cawapres, yakni dengan angka sebesar 46,7 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, ada yang masih menjadi misteri ketika Pilpres 2024 dilakukan secara dua putaran.

Melihat hasil survei saat ini, Prabowo berpeluang paling besar masuk putaran kedua. Namun, Burhanuddin belum bisa memastikan siapa satu pasangan capres-cawaprs yang akan lolos berhadapan dengan Prabowo-Gibran.

"Peringkat kedua dan ketiga itu dalam margin of error. Saya ingatkan sekali lagi, 2,9 persen margin of error kami. Jadi, saya tidak tahu siapa yang unggul di antara Ganjar atau Anies," ungkap Burhanuddin dalam pemaparan survei virtual, Selasa, 26 Desember.

Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 24,5 persen. Sementara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21 persen. Dalam artian, selisih kedua paslon ini cukup tipis.

"Kalau misalnya tidak terjadi satu putaran, misteri tuhan adalah siap pendamping prabowo-gibran di putaran kedua. Jadi, kita belum bisa menebak sampai hari ini. bisa Ganjar, bisa Anies," urainya.

Sementara, berdasarkan survei simulasi 2 nama paslon, Prabowo-Gibran unggul secara umum dengan perolehan suara 58,9 persen jika berhadapan dengan Anies-Muhaimin yang sebesar 27,2 persen.

Lalu, Prabowo-Gibran juga unggul sebesar 58,2 persen jika berhadapan dengan Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 28,4 persen. Sementara, Ganjar-Mahfud memperoleh 43 persen jika berhadapan dengan Anies-Muhaimin yang sebesar 38,5 persen.

Diketahui, survei dilakukan pada 23-24 Desember dengan melibatkan 1.217 respomden sebagai sampel yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah atau memiliki telepon.

Survei dilakukan dengan mewawancarai responden lewat telepon. Responden dipilih melalui metode random digit dialing dan double sampling. Margin of error survei diperkirakan ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.