JAKARTA - Calon Presiden (capres) nomorurut 2, Ganjar Pranowo menyatakan siap menghadapi berbagai format debat Pilpres 2024.
Hal itu menyusul saran Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo terkait dengan debat calon wakil presiden (cawapres) menggunakan format town hall meeting pada Jumat 22 Desember.
"Kalau apa modelnya di mana pun saya ikut saja, model town hall, oke, model panggung biasa, oke," ujar Ganjar di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Timur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu 17 Desember, disitat Antara.
Menurut dia, tempat untuk berdebat tak terlalu penting. Dia menilai yang menjadi masalah adalah kekurangan ruang tanya jawab saat debat.
"Yang penting sebenarnya bukan tempatnya buat saya, debat gitu (saling tanya jawab)," tuturnya.
Untuk itu, ruang tanya jawab saat debat seharusnya diperbanyak. Hal ini agar para calon juga dapat menyampaikan data-data dari program yang diusung, tak hanya pemikiran-pemikirannya saja.
"Debat itu sedikit boleh tanya jawab agak sedikit ramai agar tidak bisa menyampaikan pikiran bisa different bisa menunjukkan data gitu ya dan itu bisa berulang-ulang," ungkapnya.
Ruang tanya jawab dalam debat yang diberikan oleh KPU, lanjut dia, dirasa masih kurang. Masih ada hal-hal mengganjal yang perlu untuk diklarifikasi lebih lanjut dalam tanya jawab.
"Kalau kemarin 'kan hanya dua kali, ya. Maka, masih ada yang mengganjal. Kami mau klarifikasi upaya kami hanya butuh publik mengatakan bahwa pada sikap ini iya atau tidak," ucapnya.
Ia melanjutkan, "Upaya saya bertanya soal IKN, Anda iya atau tidak? Biar publik tahu, kemudian dia bisa menilai kenapa iya dan kenapa tidak? Atau soal pengadilan HAM, umpanya iya atau tidak sehingga publik akan nagih dari pesan-pesan itu."
Ganjar pun menyesalkan pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak terjawab.
"Sayangnya kemarin tidak sampai pada posisi untuk meyakinkan itu. Kalau tempat, model apa saja bisa," pungkas Ganjar.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara mengkritik venue hingga format debat Pilpres yang diselenggarakan KPU. Sara mengusulkan format debat diganti menjadi town hall meeting.
Sara awalnya mengkritik lokasi penyelenggaraan debat di luar ruangan atau outdoor. Dia mengatakan bahwa arena debat sangat panas karena dipenuhi dengan pencahayaan, namun tak ada AC.
"Sebenarnya ada banyak masukan yang mengharapkan format debatnya itu berubah, bukan format debat yang di mana tiga paslon berdiri. Ini apalagi yang mohon untuk dipahami oleh teman-teman di luar sana, kemarin itu bukan di dalam gedung. Kemarin itu bahkan outdoor yang itu sangat panas dengan spotlight, tidak ada AC sama sekali," kata Sara kepada wartawan, Jumat 15 Desember,
Wakil Komandan Fanta Bidang Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini juga menyinggung posisi capres yang berdiri saat capres lain berbicara. Dia menilai hal itu mungkin menimbulkan ketidaknyamanan.
"Tiga paslon ini, tiga capres ini diminta untuk berdiri tidak ada kursi, tidak ada istirahat pada saat yang lainnya berbicara. Jadi, saya bisa membayangkan bahwa itu mungkin menimbulkan ketidaknyamanan," tuturnya.
BACA JUGA:
Sara mengusulkan format debat pilpres menjadi ala town hall meeting. Menurut dia, para pakar atau perwakilan lintas generasi dapat menanyakan sekaligus mendalami gagasan para capres.
KPU telah menyelenggarakan debat pertama Pilpres 2024 Selasa 12 Desember malam. Tema debat itu pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Rangkaian debat akan dilanjutkan pada tanggal 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.