JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memandang bahwa perubahan kondisi kesejahteraan masyarakat tidak bisa terwujud jika hanya melakukan aksi demonstrasi.
Saat menghadiri Maulid Nabi dan Haul ke-3 Habib Muhammad bin Ahmad Al Athas di Masjid Ba'alawi, Aceh Timur, Anies menyebut bahwa ada PR besar yang harus diselesaikan, yakni mewujudkan kemakmuran dari kekayaan sumber daya alam di Aceh yang tidak hanya bisa digerakkan dengan tuntutan pada aksi demo oleh warga.
"Memperjuangkan ini tidak bisa sederhana, tidak cukup dengan mengumpulkan orang dan berdemonstrasi. Demonstrasi tidak menghasilkan perubahan. Perubahan membutuhkan kewenangan. Tanpa kewenangan, kita ngga bisa menghasilkan perubahan," kata Anies di Aceh, Minggu, 17 Desember.
Anies lalu memberi contoh kasus yang ada di Jakarta. Sebelum ia menjabat sebagai Gubernur DKI, sebuah tempat hiburan malam yang juga sebagai lokasi prostitusi, yakni Alexis, kerap didemo sekelompok warga.
"Alexis ini diprotes, didemo terus, enggak pernah selesai. Bekingannya siapa kita tidak tahu. Yang jelas tidak pernah bisa ditutup," ujar Anies.
Lalu ketika memenangkan Pilkada 2017 dan menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies langsung menggunakan kewenangannya untuk mencabut izin usaha Alexis dan menutupnya secara permanen.
"Ketika terjadi pergantian gubernur, tidak lama kemudian tempat itu ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan. Langsung lunglai. Semua rumus beking-beking itu nggak ada artinya. Mereka tidak punya lagi ordal. Enggak ada lagi orang dalamnya. Selesai, tandatangan, tutup, dan kemudian tidak bisa lagi beroperasi," urainya.
Dari contoh kasus yang ia jabarkan, Anies memandang kekuatan massa dalam menuntut perubahan tidak cukup dengan kekuatan demo, melainkan membutuhkan kewenangan.
Karenanya, Anies mengajak warga Aceh untuk menentukan pilihan di Pemilu 2024 tanggal 14 Februari mendatang.
BACA JUGA:
"Pilihannya tidak ada 4, tidak ada 5. Cuma 3. Tidak boleh milih 2, tidak boleh milih 3. bolehnya milih berapa? Maksudnya milih satu. Jadi, ketika kita mau perubahan, pilihannya cuma 3 sekarang. Tidak ada pilihan lain. Kalau kita memilih untuk tidak memilih, sebesar apapun jumlahnya, enggak punya dampak," imbuh dia.