JAKARTA - Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas Gerindra naik tipis menjadi 18,5 persen, sementara PDIP malah semakin melorot menjadi 16,6 persen.
"Gerindra menggeser PDIP yang selama ini selalu menempati peringkat pertama, seperti tercatat pada survei bulan Oktober 2023. Elektabilitas PDIP melorot sejak heboh Piala Dunia U20 pada April lalu dan sulit untuk bangkit sepenuhnya, malah cenderung stagnan," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu.
PDIP sekarang ditempel oleh Golkar yang selama ini berada pada peringkat ketiga dan pelan-pelan mulai naik elektabilitasnya. Berdasarkan hasil survei tersebut, Golkar kini menembus 10,8 persen.
"Partai utama pengusung Prabowo-Gibran (Gerindra) paling berhasil mendapatkan berkah elektoral dan menguat signifikan,” tandas Leonard.
Selama ini Gerindra selalu menjadi runner up dengan jarak elektabilitas yang terpaut jauh dari PDIP.
"Tarik-menarik antara PDIP dan Gerindra soal kemungkinan bersatu dalam Pilpres menghasilkan perpecahan, masing-masing lalu mengusung capres sendiri,” lanjut Leonard.
BACA JUGA:
Sementara Gerindra mengungguli PDIP, partai lain pengusung Prabowo-Gibran seperti Golkar juga mulai menikmati kenaikan elektabilitas.
“Jika PDIP tidak berhati-hati, bukan hanya dikalahkan Gerindra tetapi juga bersaing dengan Golkar di tiga besar,” jelas Leonard.
Pada urutan berikutnya ada PKB (7,5 persen), Demokrat (6,8 persen), PSI (6,5 persen), dan PKS (4,1 persen). Di bawah ambang batas parlemen ada PAN (3,2 persen), Nasdem (2,5 persen), PPP (2,0 persen), Perindo (1,5 persen), dan Gelora (1,4 persen).
“Kenaikan juga dialami oleh PAN yang masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM), sedangkan PPP di kubu Ganjar-Mahfud menurun elektabilitasnya,” papar Leonard.
Berikutnya di papan bawah ada PBB (0,8 persen), Ummat (0,5 persen), dan Hanura (0,4 persen).
Selanjutnya Garuda (0,2 persen), PKN (0,1 persen), dan Buruh (0,0 persen), dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 16,6 persen.
“Tersisa waktu dua bulan menuju pencoblosan bagi partai-partai untuk menjalankan strategi kampanye,” pungkas Leonard.
Survei Indometer dilakukan pada 1-7 Desember 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.