Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden Anies Baswedan mengaku tak perlu ada perubahan format debat Pilpres 2024 sebagai evaluasi untuk empat kali penyelenggaraan debat sebelum hari pencoblosan.

Hal ini berbeda dengan kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud yang mengevaluasi format debat dengan sedikit perubahan konsep.

TKN Prabowo-Gibran ingin debat dikemas dengan metode town hall, sementara TPN Ganjar-Mahfud usul ada podium di atas panggung debat.

Namun, menurut Anies, bagaimanapun format debat, capres dan cawapres sebetulnya bisa memanfaatkannya untuk beradu gagasan.

"Sebenarnya, format apapun, cara apapun, kita bisa menyampaikan gagasan, menyampaikan visi misi. Dengan cara apapun, kita harus bisa menyesuaikan," kata Anies di Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu, 16 Desember.

Anies juga mengaku tak masalah dengan batas waktu bicara tiap sesi oleh masing-masing capres dan cawapres. Dalam debat capres pertama pada 12 Desember lalu, KPU menentukan waktu penyampaian visi misi tiap calon selama 4 menit, menjawab pertanyaan panelis 2 menit, menanggapi dan bertanya kepada calon lain 1 menit, serta menjawab pertanyaan calon lain 2 menit.

"Saya sering hadir di forum-forum global, waktunya hanya 2 menit untuk ngomong. Di depan Sekjen PBB saya harus ngomong 2 menit. Ndak bisa lebih, dan itu umum. Ketika bicara di level global 2 menit, 3 menit, ya di situlah letak seninya, bagaimana menyampaikan gagasan dengan suasana apapun, pengaturan apapun," urai Anies.

Lagipula, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memandang setiap capres-cawapres harus bisa menyesuaikan materi hingga batas waktu berargumentasi bagaimanapun formatnya.

"Saya dikasih pertanyaan yang saya tidak duga pertanyaannya dan saya harus jawab. Apa sih jawaban yang muncul? Jawaban yang muncul adalah apa yang sudah ada dalam pikiran. Jadi sebenarnya ini adalah kesempatan untuk otentik," ucap Anies.

"Otentik aja, apa adanya. Tidak usah banyak-banyak kosmetik, lah ya," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Komandan Fanta TKN Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo Sara berpandangan, format debat yang sebelumnya dijalankan yang menghadirkan langsung ketiga capres untuk saling berdebat menjadi kurang maksimal untuk mendalami gagasan tiap calon.

Sara pun menyarankan agar format debat dikemas dengan metode town hall meeting yang dijalankan dengan cara menghadirkan perwakilan seperti pakar untuk bertanya dan mendalami gagasan serta visi misi tiap calon.

"Lebih ke town hall meeting yang memang itu formal tanpa terlalu membatasi waktu untuk paslon berbicara," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengusulkan penambahan podium di panggung debat.

"Format [debat] nya sangat baik, hanya saja ini kan debat presiden sehingga juga baiknya dilengkapi dengan podium sehingga tampilannya, menampilkan kewibawaan," ujar Hasto.