Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi Timnas AMIN yang menuding kubu pasangan nomor 2 mengusulkan format debat hanya paparan dan pendalaman visi-misi. Herzaky menilai, kubu AMIN terlalu banyak bernarasi.

"Kebanyakan narasi nih perwakilan dari paslon-paslon lain. Sebelumnya sibuk menggembar-gemborkan isu kalau debat cawapres dihapuskan, padahal jelas-jelas yang mengusulkan kalau capres dan cawapres berpasangan setiap momentum debat itu paslon AMIN, bukan kami," ujar Herzaky kepada wartawan, Minggu, 3 Desember.

Jubir Partai Demokrat itu meminta semua pihak, termasuk kubu AMIN tak lagi banyak bermain kata-kata yang membuat publik bingung.

"Jangan sibuk bermain narasi atau merangkai kata yang membuat bingung publik, apalagi mengintimidasi dan menekan-nekan temen-temen KPU," katanya.

Herzaky juga menyinggung pihak-pihak yang menghebohkan adanya intervensi kubu 02 terkait debat khusus cawapres dihapuskan, tapi nyatanya hanya isu. Dia pun menegaskan bahwa Prabowo-Gibran siap debat dengan format seperti apapun yang sudah disepakati.

"Silakan kalau paslon lain sibuk mengumbar kebohongan, bermain narasi atau hoax ya, satu hal yang pasti paslon 02 siap untuk debat. Debat capres-cawapres, debat capres, atau debat cawapres," tegasnya.

Herzaky lantas mengajak semua pihak mengikuti saja aturan yang telah ditetapkan KPU dan bersiap berkontestasi.

"Kita ikuti aja aturan KPU, ada berapa kali debat capres, ada berapa kali debat capres-cawapres, dan ada berapa kali debat cawapres. Pasangan calon 02 siap menghadapinya, mohon yang lain juga bersiap diri," pungkasnya.

Sebelumnya, Co-Kapten Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh membeberkan isi rapat bersama KPU soal usulan format debat capres-cawapres di Pilpres 2024. Dia menyebut kubu 02, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengusulkan format debat hanya paparan visi-misi.

"Dalam FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, kami mencatat usulan dari tim paslon no 2 agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja. Ini berarti format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan," kata Nihayatul, dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Desember.

"Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," lanjutnya.