Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, membantah rumor yang menyebut kubu Prabowo-Gibran mengusulkan format debat hanya paparan visi-misi, seperti dibeberkan Co-Kapten Timnas AMIN Nihayatul Wafiroh. Habiburokhman menegaskan, pasangan nomor urut 2 justru tak sabar mengikuti debat capres dan cawapres.

Habiburokhman, mengatakan Prabowo-Gibran siap dengan format debat apapun dari KPU bahkan jika format debat sama seperti Pilpres 2014 dan 2019.

"Tidak benar (usulkan hanya paparan visi, red), yang benar adalah kami siap dengan format apa pun yang diputuskan bersama dengan KPU. Mau mengikuti apa yang pernah dipraktekkan 2014 2019 tidak ada masalah, mau diubah atau diperbaiki kami ikut saja," ujar Habiburokhman, Senin, 4 Desember.

"Secara umum kami justru tak sabar untuk segera mengikuti pelaksanaan debat capres dan cawapres. Pak Prabowo dan Mas Gibran super siap lahir dan batin untuk menyampaikan gagasan, visi misi dan program andalan kami," sambungnya.

Waketum Partai Gerindra ini lantas menyoroti pernyataan Nihayatul yang kapasitasnya sebagai perwakilan Timnas AMIN di KPU. Menurutnya, Nihayatul tidak berpengalaman menjadi perwakilan di KPU.

"Saya enggak ngerti orang ini kok bicara sesuatu yang kurang substantif dan masih dalam proses pembicaraan atau belum final sebagai keputusan. Sepertinya ibu ini memang tidak berpengalaman sebagai liaison officer di KPU," kata Habiburokhman.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini menganggap wajar apabila dalam diskusi atau koordinasi ada masukan dan wacana. Namun kata dia, pada akhirnya keputusan tetap berada pada KPU.

"Hal yang biasa kalau dalam rapat koordinasi berkembang berbagai macam wacana untuk melakukan perbaikan pelaksanaan hal hal teknis. Namun keputusan tetap diambil KPU berdasarkan kesepakatan para paslon," pungkasnya.

Sebelumnya, Co-Kapten Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh membeberkan isi rapat bersama KPU soal usulan format debat capres-cawapres di Pilpres 2024. Dia menyebut kubu 02, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengusulkan format debat hanya paparan visi-misi.

"Dalam FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, kami mencatat usulan dari tim paslon no 2 agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja. Ini berarti format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antar paslon secara keseluruhan," kata Nihayatul, dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Desember.

"Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antar paslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," lanjutnya.