Bawa Orang Tua Harun Al Rasyid ke Debat Capres, TKN Sebut Anies Eksploitasi Suasana untuk Tarik Simpati
Capres Anies Baswedan saat debat perdana capres, Selasa 12 Desember (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani menyoroti langkah Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan yang membawa orang tua Harun Al Rasyid ke debat perdana Pilpres 2024.

Muzani menyebut, Anies berusaha mengeksploitasi keadaan untuk menarik simpati publik.

Sebagai informasi, Harun adalah anak yang menjadi korban tewas saat kerusuhan di Bawaslu, Jakarta Pusat pada 22 Mei 2019 lalu.

Muzani menjelaskan, pada saat kerusuhan itu berlangsung, Harun masih berusia 15 tahun dan masih berstatus sebagai pelajar SMP.

Menurutnya, Harun datang ke Bawaslu untuk menyaksikan pemenang Pilpres 2019 bukan sebagai simpatisan Prabowo Subianto. Sebab, kata Muzani, dengan usianya itu maka Harun belum memiliki hak pilih.

"Jadi dia (Harun) bukan pemilih, dia bukan pendukung, simpatisan juga bukan, tapi dia usia anak-anak yang ikut menjadi korban," ujar Muzani kepada wartawan, Jumat, 15 Desember.

Muzani pun menyebut, Anies sengaja menghadirkan orang tua Harun untuk menarik simpati masyarakat. Mantan gubernur DKI Jakarta itu dinilai ingin memberikan kesan bahwa ada pembiaran kasus hukum terhadap Harun.

"Saya kira mas Anies mengeksploitasi suasana itu untuk menggunakan simpati atau untuk menarik simpati seolah-olah ada pembiaran tapi dia lupa dengan fakta dan data yang ada di lapangan," tegas Sekjen Gerindra itu.

Terkait apakah ada pembiaran kasus hukum terhadap tewasnya Harun, Muzani mengaku tidak begitu memahami. Sebab, kata dia, dirinya tidak ikut menangani kasus tersebut.

"Saya tidak tahu apa namanya peristiwa itu karena kan saya tidak menangani hukum, tapi semua proses hukum kita hadapi kita proses dengan baik," pungkas Muzani