JAKARTA - Mantan Menteri kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti semprot warganet di akun twitter resminya, @susipudjiastuti. Hal ini menyusul komentar warganet saat Susi meretweet pemberitaan yang menjelaskan utang luar negeri pemerintahan Indonesia.
Susi tidak terima bila retweet berita dianggap mengkritik atau berpihak pada kelompok yang selama ini vokal pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Justru sebaliknya, pemberitaan tersebut justru memberikan penjelasan secara lengkap fakta utang yang menyentuh Rp5.803,2 triliun.
"Dulu waktu menjabat kenapa gak ngasih solusi biar utang negara tidak naik, sudah jadi bekas menteri baru koar-koar utang. Tanda sakit hati atau iri karena enggak dilirik lagi atau karena frustasi usaha bangkrut," cuit akun @EAndalusy dikutip Kamis, 18 Februari.
"Sewaktu ibu di kabinet Pak Jokowi tidak ada komentar seperti ini loh tapi semenjak sudah tidak di kabinet jadinya uring-uringan? Selama ini pakai topeng kah baru dibuka setelah kepanasan,?" cuit akun @Sugit38368578
Mendapat serangan dari warganet seperti ini, Susi membantah sekaligus meminta mereka untuk membaca terlebih dahulu artikel yang dimaksud. Susi tidak mengkritik pemerintah karena posisi utang luar negerinya.
"Baca tweet artikel sampai selesai, setelah baca baru ngomong supaya tidak malu hati setelah omongan jelek anda keluarkan," jawab Susi.
"Artikel yang saya tweet dibaca sampai selesai, baru omong jelek ke saya, nanti kalau sudah selesai tweet artikel itu baru nilai positip atau negatif. Baca, baca baca dulu, sudah selesai, jangan sampai kamu malu sendiri,"
"Baca, baca, baca, tidak ngerti juga isi berita itu positif kepada pemerintah. Baca lagi baca lagi. Kalau 10 kali baca anda belum mengerti, coba makan ikan dulu. Terus baca lagi. Kalau anda banyak makan ikan setelah baca, pasti anda akan bilang ohhh bu susi itu baik juga toh," tegas Susi.
Baca baca baca .. tidak ngerti juga isi berita kompas itu positif kpd pemerintah. Baca lagi baca lagi. Kalau 10x baca anda belum mengerti .. coba makan ikan dulu. Terus baca lagi. Kalau anda banyak makan ikan setelah baca pasti anda akan bilang ohhh bu susi itu baik jg toh👆
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) February 17, 2021
Dalam meretweet artikel tersebut Susi memang tidak memberikan caption atau komentar apa-apa.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV/2020 tercatat sebesar 417,5 miliar dolar AS atau setara 5.803 triliun atau mendekati level psikologis Rp6.000 triliun.
BACA JUGA:
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan angka tersebut disumbang oleh sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 209,2 miliar dolar AS dan sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 208,3 miliar dolar AS.
“Utang luar negeri ini tumbuh 3,5 persen secara tahunan, namun turun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 3,9 persen. Perlambatan terutama disebabkan oleh sektor swasta yang menurun,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin, 15 Februari.