Dari Mimbar ke Ruang Publik, Cerita Ustaz Yahya Waloni tentang Anjing Ramai Dikritik
Ustaz Yahya Waloni (Tangkap layar channel YouTube Hadits TV)

Bagikan:

JAKARTA - Penceramah Ustaz Yahya Waloni mendadak ramai diperbincangkan setelah dia menyatakan pengakuan sengaja menabrak seekor anjing.

Cerita tentang menabrak anjing itu bermula ketika Ustaz Yahya Waloni hendak berangkat ke lokasi ceramah di sekitar wilayah perbatasan antara Riau dan Jambi, tepatnya di Kecamatan Kemuning. 

Yahya yang saat itu mengendarai kendaraannya, menabrak seekora anjing yang mengakibatkan pincang.

"Kutabrak juga seekor anjing, enggak tahu punya siapa. Dia lari pincang kakinya. Kalau kambing masih saya rem, tapi kulihat anjing, najis kutembak satu yang paling depan," ungkapnya.

Pengakuan itu disiarkan akun YouTube Hadits TV pada Sabtu 13 Februari. Pernyataan Yahya dihujat habis-habisan warganet.

Salah seorang yang menghujat yakni, Deddy Corbuzier. Melalui akun Twittwenya, Deddy mengunggah komentar satire.

"Lupa nama pendakwah yg bangga nabrak anjing kmrn... Ya udah gw Google aja ANJING nah kan... Die nongol. Rolling on the floor laughing," tulis Deddy dikutip dari twitter @corbuzier, Selasa, 16 Februari.

Figur publik lain, Diaz Hendropriyono turut dalam gelombang kritik. Diaz menyinggung rasa cinta antarsesama makhluk hidup yang tak dicerminkan Yahya Waloni. "Seperti kata AC/DC, 'you are on the highway to hell,'" tulis Diaz.

Lebih luas, banyak publik lain yang turut mengungkap pandangannya. "Jadi yg anjing yg di tabrak atau nabrak om?" tulis akun @titiksabit dalam unggahan Deddy Corbuzier.

Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru mengatakan, air liur anjing memang najis dalam agama Islam, tapi bukan berarti bisa bertindak kejam terhadap hewan tersebut. 

"Perlu diingat, bahwa memang dalam Islam bahwa anjing adalah najis tapi tiada alasan untuk kejam pada mereka," ucap Doni.

"Dalam Islam, sudah ada cara-cara yang baik untuk mengatasi najis jika kita terpapar. Bukan berarti apa yang najis harus diberantas dan dianiaya," tegas dia.

Doni menyinggung, semua mahluk hidup yang diciptakan Tuhan tentu ada manfaatnya. Sehingga, tidak ada alasan untuk menyakiti mereka.

"Jika tidak suka, tidak perlu menyakiti. Itu saja. Tentunya, sang Pencipta tidak menciptakan sesuatu sia-sia," tandas dia.

Doni menantang Ustaz Yahya untuk beradu gagasan. Sebab, hal itulah yang dinilai cocok sebagai bentuk kritikan terhadap Ustaz Yahya Waloni.

"Gagasan versus gagasan, tulisan versus tulisan, ujaran versus ujaran. Di titik ini saja kami anggapnya," ucap Doni.

"Saya rasa pada titik ini, opini atau ujaran ini perlu dikritik dan diingatkan," sambungnya

Saat ini, Doni sedang fokus untuk mengedukasi masyarakat akibat komentar Yahya. Tak dipungkiri, pernyataan Ustaz Yahya Waloni berdampak besar di masyarakat.

"Jadi apa yang kami lakukan, kami mengedukasi kawan-kawan yang ada potensi terbelokkan akibat ikatan YW tersebut, dan memantau perkembangan," kata dia.

Lebih jauh, Doni menyarankan kepada Ustaz Yahya Waloni agar ketika berceramah tidak menggunakan narasi negatif dalam berbagai hal. Sebab, masih banyak hal yang bisa disampaikan dan mengedukasi.

"Saran kami, janganlah mengajak ke hal-hal yang kurang baik. Masih banyak hal-hal yang teduh dan nyaman di hati untuk dibicarakan di mimbar," kata dia.