JAKARTA - Penceramah Ustaz Yahya Waloni terus melempar pernyataan yang menarik perhatian masyarakat --dari sisi tidak baik. Setidaknya ada dua pernyataan yang berujung respons negatif.
Pernyataan pertama, yakni soal dengan sengaja menabrak seekor anjing. Cerita pengalamannya itu disampaikan saat berceramah yang disiarkan akun YouTube Hadits TV pada Sabtu 13 Februari 2021.
Yahya Waloni mengaku sempat menabrak anjing ketika berada di sekitar wilayah perbatasan antara Riau dan Jambi, tepatnya di Kecamatan Kemuning. Semua bermula ketika dia ingin berangkat ke lokasi ceramah.
Dalam perjalanan, Ustaz Yahya Waloni melihat seekor anjing dan menabrak hingga kakinya pincang. Alasan dia menabrak anjing karena binatang tersebut memiliki najis.
"Kutabrak juga seekor anjing, enggak tahu punya siapa. Dia lari pincang kakinya. Kalau kambing masih saya rem, tapi kulihat anjing, najis kutembak satu yang paling depan," ungkapnya.
Pernyataannya itu langsung melahirkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Deddy Corbuzier. Melaui akun twitter, dia mengunggah komentar satire. Isinya dari unggahan itu perihal kata anjing dari lama google yang merujuk ke seorang penceramah.
"Lupa nama pendakwah yg bangga nabrak anjing kmrn... Ya udah gw Google aja ANJING nah kan... Die nongol," tulis Deddy dikutip dari Twitter @corbuzier, Selasa, 16 Februari.
Selain Deddy Corbuzier, komunitas pencinta binatang juga ikut mengecam pernyataan dari Ustaz Yahya Waloni tersebut.
Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru mengatakan, air liur anjing memang najis dalam agama Islam, tapi bukan berarti bisa bertindak kejam terhadap hewan tersebut.
"Perlu diingat, bahwa memang dalam Islam bahwa anjing adalah najis tapi tiada alasan untuk kejam pada mereka," ucap Doni.
"Dalam Islam, sudah ada cara-cara yang baik untuk mengatasi najis jika kita terpapar. Bukan berarti apa yang najis harus diberantas dan dianiaya," tegas dia.
Doni menyinggung, semua mahluk hidup yang diciptakan Tuhan tentu ada manfaatnya. Sehingga, tidak ada alasan untuk menyakiti mereka.
"Jika tidak suka, tidak perlu menyakiti. Itu saja. Tentunya, sang Pencipta tidak menciptakan sesuatu sia-sia," tandas dia.
Redaksi VOI mengulas bagaimana Islam memandang seekor anjing. Mayoritas ulama berpandangan semua bagian dari anjing, baik tubuhnya --jika basah-- dan liurnya adalah najis. Di sisi lain, ada mazhab-mazhab yang memberi pandangan lebih beragam. Untuk selengkapnya bisa membaca di "Islam Memandang Anjing, Publik Melihat Yahya Waloni".
Bahkan, Doni pun mengajak Ustaz Yahya Waloni beradu gagasan. Alasannya hal itu dinilai cocok sebagai bentuk kritikan terhadap Ustaz Yahya Waloni.
"Gagasan versus gagasan, tulisan versus tulisan, ujaran versus ujaran. Di titik ini saja kami anggapnya," kata dia.
"Saya rasa pada titik ini, opini atau ujaran ini perlu dikritik dan diingatkan," sambungnya.
Doni juga menyarankan kepada Ustaz Yahya Waloni agar ketika berceramah tidak berisi narasi-narasi negatif dalam berbagai hal. Sebab, masih banyak hal yang bisa disampaikan dan mengedukasi.
"Saran kami, janganlah mengajak ke hal-hal yang kurang baik. Masih banyak hal-hal yang teduh dan nyaman di hati untuk dibicarakan di mimbar," kata dia.
BACA JUGA:
Pernyataan kedua, dari Ustaz Yahya Waloni yang menuai respons negatif yakni ketika menantang Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin berkelahi sampai mati.
Tantangan itu diucapkan Yahya Waloni untuk menanggapi cuitan Ngabalin yang berharap aparat kepolisian menangkapnya. Selain itu, tantangan tersebut juga diunggah chanel Youtube zhinyal Islam dalam video dengan judul 'Ustaz Yahya Waloni Tanggapi Ucapan Ngabalin Ceramah Viral Terbaru'.
Dalam video itu, tantangan tersebut bermula saat Ustaz Yahya Waloni menyebut Ngabalin sebagai Kibulin. Kemudian menyinggung soal permintaan kepada polisi untuk menangkapnya.
"Dia ngomong juga di Google, setelah Gus Nur, upayakan polisi tangkap, Refly Harun dan Ustad Waloni," katanya.
Kemudian, Ustaz Yahya Waloni pun menantang Ngabalin untuk menyelesaikan masalah secara jantan tanpa melibatkan polisi. Dia menantang Ngabalin untuk berkelahi samapai mati.
“Sudahlah Kibulin, kau kalau tidak senang dengan Yahyah Waloni tinggal tentukan di mana kita ketemu, kita baku pukul sampai mati. Artinya berkelahi secara fisik. Kita figth,” tantang Yahya Waloni.
Pernyataan itu langsung direspons Deddy Corbuzier dengan kembali mengunggah cuitan diakun Twitternya.
Deddy mengundang Ustaz Yahya Waloni untuk bertemu. Tapi pertemuan itu berlangsung dalam acara One Pride.
"Beneran deh, jadi pingin ngundang si Yahya Waloni ini. Tapi ke OnePride," cuit Deddy.
One Pride merupakan gelar kompetisi seni bela diri campuran di Indonesia. Acara ini ditayangkan di tvOne bekerjasama dengan Komite Olahraga Beladiri Indonesia. Kompetisi yang digelar sejak 9 April 2016 ini menghadirkan pertarungan keras dan sengit di televisi.
Sementara, Ali Mochtar Ngabalin juga merespons pernyataan itu. Dia menyebut, sudah saatnya Yahya Waloni dipenjara atas ujaran-ujarannya.
"Si Yahya Waloni sudah saatnya dikandangin. Insyaallah tunggu dan soal waktu saja," tulis Ngabalin di akun twitternya, @AliNgabalinNew.