JAKARTA - Lusinan gajah mati kehausan di Taman Nasional Hwange yang terletak di Zimbabwe, dengan para pegiat konservasi khawatir akan kehilangan lebih banyak gajah karena kekeringan akibat perubahan iklim dan pola cuaca global El Nino yang membuat sumber air mengering.
El Nino musiman, yang menyebabkan cuaca lebih panas dan kering sepanjang tahun, telah diperburuk oleh kerusakan iklim, kata para ilmuwan.
Taman Nasional Hwange tidak memiliki sungai besar yang melewatinya. Hewan di sana bergantung pada sumur bor bertenaga surya, kata pejabat Otoritas Taman dan Margasatwa Zimbabwe (Zimparks).
"Kami mengandalkan sumur buatan karena air permukaan kita telah berkurang. Karena gajah bergantung pada air, kami mencatat lebih banyak kematian," kata ahli ekologi utama Zimparks di Taman Nasional Hwange Daphine Madhlamoto kepada Reuters, seperti dikutip 9 Desember.
Populasi gajah di Taman Nasional Hwange berjumlah 45.000 ekor. Seekor gajah dewasa membutuhkan 200 liter (53 galon) air setiap hari. Namun, dengan berkurangnya sumber air, pompa bertenaga surya di 104 lubang bor atau sumur belum mampu menyedot air dalam jumlah yang cukup.
Puluhan bangkai gajah terlihat di dekat sumber air, dan pejabat taman mengatakan gajah-gajah lain mati di semak-semak. Itu kemudian menjadi makanan bagi singa dan burung nasar.
"Taman ini telah menyaksikan dampak perubahan iklim. Curah hujan yang kita terima lebih sedikit," terang Madhlamoto.
Diketahui, musim hujan di Zimbabwe biasanya berlangsung dari Bulan November hingga Maret. Namun, hujan sangat jarang turun sepanjang tahun ini. Badan Meteorologi Zimbabwe memperkirakan, kekeringan akan berlanjut hingga tahun 2024.
Sementara itu, Zimparks mengatakan, hewan-hewan terpaksa berjalan jauh untuk mencari air dan makanan, dengan beberapa kawanan gajah telah menyeberang ke negara tetangga Botswana.
BACA JUGA:
Sedangkan kelompok konservasi berupaya menyediakan air tambahan dengan membersihkan lubang-lubang air, memompa lebih banyak air melalui sumur tenaga surya untuk membantu mengatasi krisis ini.
Zimbabwe memiliki populasi gajah hampir 100.000 ekor, namun kapasitasnya hanya separuhnya, yang berarti taman nasional kewalahan, kata Zimparks.