Bagikan:

JAKARTA - Singapura dan Tiongkok akan memberlakukan perjanjian pembebasan visa bersama selama 30 hari pada awal tahun depan, kata Kementerian Luar Negeri Singapura pada Hari Kamis, seiring kesepakatan kedua negara untuk meningkatkan perjanjian perdagangan di antara mereka.

"Kedua negara akan menyusun rincian implementasi pengaturan pembebasan visa 30 hari bersama dan menerapkannya pada awal tahun 2024," kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters Desember.

Sebelumnya, Thailand dan Malaysia diketahui juga telah membebaskan visa bagi wisatawan Tiongkok.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin membenarkan adanya perjanjian pembebasan visa bersama bagi warga negara kedua negara, namun tidak menyebutkan jangka waktu tinggalnya.

"Saat ini otoritas yang berwenang dari kedua negara sedang melakukan komunikasi yang erat mengenai masalah-masalah tertentu," jelasnya dalam jumpa pers.

"Baik Tiongkok dan Singapura menantikan implementasi awal dan pemberlakuan pengaturan yang relevan," lanjutnya.

Terpisah, Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong mengatakan, pertukaran wisatawan antar kedua negara meningkat, dengan penerbangan antara kedua negara pulih mendekati tingkat sebelum pandemi, lapor surat kabar utama berbahasa Mandarin di Singapura, Lianhe Zaobao Hari Kamis.

"Pengaturan pembebasan visa bersama selama 30 hari antara kedua negara kita juga akan mendukung kemajuan tersebut, yang dapat mendorong lebih banyak pertukaran personel dan memperkuat landasan hubungan bilateral," surat kabar itu mengutip pernyataannya.

Tahun ini, Tiongkok kembali melanjutkan bebas visa selama 15 hari bagi warga negara Singapura, lebih dari tiga tahun setelah visa tersebut ditangguhkan karena pandemi COVID-19.

Peningkatan protokol Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Singapura (CSFTA) memberi Singapura akses pasar yang lebih besar ke sektor jasa Tiongkok, kata Kementerian Perdagangan Singapura.