Dukung Proyek Ayah, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: MNC Lido City Akan Jadi Kebanggaan Nasional

JAKARTA - Kawasan pariwisata terintegrasi milik MNC Group di Lido Sukabumi, Jawa Barat telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia. Proyek jagoan dari konglomerat Hary Tanoesoedibjo itu telah mendapat persetujuan dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK Pariwisata).

Anak dari Hary Tanoe yang juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo yakin MNC Lido City akan menjadi sebuah proyek yang mampu dibanggakan dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia. Apalagi proyek itu diklaim bakal mirip seperti Disneyland dan Universal Studio.

"Saya yakin Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata MNC Lido City akan menjadi kebanggaan nasional dan destinasi wisata baru di Indonesia," tulis Angela di akun Instagramnya @angelatanoesoedibjo dikutip VOI, Rabu 17 Februari.

Angela juga yakin proyek tersebut dapat mendukung dan berkontribusi bagi percepatan pencapaian target pemerintah pusat maupun daerah, melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun internasional.

"Ini juga tempat bagi pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif sehingga membuka kesempatan usaha yang baru dan menciptakan lapangan kerja guna penyerapan tenaga kerja dari daerah," imbuh wakil dari Sandiaga Uno ini.

Saat ini MNC Lido City sedang mengembangkan kawasan hunian, komersial, destinasi wisata dan resort terintegrasi seluas 3.000 hektare (Ha) di Lido, Jawa Barat, yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Banten, dikelilingi dengan lebih dari 70 juta penduduk.

Berlokasi sekitar 60 kilometer (km) dari Jakarta, MNC Lido City dapat dicapai langsung melalui Tol Bocimi dengan waktu tempuh satu jam dari Jakarta. Setelah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata, perusahaan juga mulai melakukan pembangunan Movieland di MNC Lido City.

Movieland, studio film dan drama seri outdoor di MNC Lido City disebut akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia.