JAKARTA - Konglomerat Hary Tanoesoedibjo resmi memulai pembangunan megaproyek Movieland di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City. Proyek tersebut mulai dibangun pada hari ini, Sabtu 13 Februari.
Hal itu diumumkan pemilik MNC Group pada akun Facebook-nya. Orang terkaya nomor 33 di Indonesia ini memang punya mimpi besar dalam proyek yang sudah digagas sejak beberapa tahun silam tersebut.
"Hari ini, kami memulai pembangunan Movieland, The Most Integrated and One Stop Studios," tulis Hary Tanoe.
Movieland merupakan fasilitas creative hub untuk outdoor production, khusus drama atau film. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka produksi film di Indonesia diharapkan bisa seperti Hollywood.
"Sehingga kualitas produksi kita, PT MNC Studios International Tbk (MSIN), bisa seperti Hollywood," ujarnya.
Movieland ini dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City dari PT MNC Land Tbk (KPIG), Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hary Tanoe pun menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan kawasan tersebut.
"Satu hal kita syukuri, KEK akan mempercepat pembangunan dari kawasan ini. Terima kasih atas dukungan pemerintah, terima kasih atas kehadiran dan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ibu Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo," papar Hary.
MNC Land (KPIG) memang tengah mengembangkan megaproyek MNC Lido City. Dengan didapatkannya status KEK Pariwisata, Badan Usaha dan Pelaku Usaha di kawasan MNC Lido City akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 237/PMK.010/2020.
BACA JUGA:
Usulan KEK Lido adalah KEK Pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi (theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining), pengembangan akomodasi (six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai 4,1 miliar dolar AS selama 20 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK berharap KEK Lido betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia.
"Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," ujar Airlangga dikutip dari bisnis.com.