Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi terjadinya peningkatan masyarakat yang mudik di momen Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sebesar 43 persen dari sebelumnya. Jumlahnya mencapai 107 juta orang.

"Riset ini dilakukan oleh kami dan beberapa lembaga yang kredibel sehingga mengahasilkan suatu survei yang naik 43 persen dari tahun yang lalu yaitu 107 juta," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada wartawan di sela rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Dalam Rangka Pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kamis, 7 November.

Menurut hasil riset, ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan pemudik Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali menjadi dua di antaranya.

"Yang lain, adalah tentu suadara-saudara kita yang di Indonesia bagian Timur, tahun lalu sempat ada suatu lonjakan penumpang yang tidak tertampung, kami akan menugaskan kepada stakeholders untuk melakukan penambahan-penambahan ya di Indonesia bagian timur," ungkapnya.

Kemudian, untuk pucak arus mudik dan balik diprediksi akan terjadi dua hari sebelum dan sesudah libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Jadi dua hari sebelumnya dan dua hari setelahnya natal dan tahun baru adalah puncak. Karenanya, kita akan berjaga jaga di hari hari itu," sebut Budi.

Di sisi lain, masyarakat diimbau agar tak mudik dengan menggunakan sepeda motor. Sebab, berdasarkan data, angka kecelakaan paling tinggi dialami para pengendara roda dua.

Karenanya, pemerintah akan memfasilitasi masyarakat dengan mengadalan mudik gratis menggunakan bus. Sehingga, keamanan dan kenyamanan masyarakat terjamin.

"Karena kita harapkan mereka bisa menggunakan itu tanpa menggunakan motor. Saya mengimbau masyarakat tidak menggunakan motor saat mudik karena sangat bahaya," kata Budi.