Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah biasa ikut debat jelang pemilihan. Keduanya diyakini siap menghadapi proses ini karena sudah punya pengalaman.

“Debat sudah dipersiapkan apalagi kita lihat Pak Ganjar selama ini dalam debat-debat di dalam pilgub (pemilihan gubernur) pertama, pilgub kedua, dan pengalaman sebagai anggota legislatif,” kata Hasto kepada wartawan di gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember.

Sementara untuk Mahfud, sambung Hasto, dia punya pengalaman di tiga lembaga negara. “Itu menunjukkan kedua pemimpin ini sangat siap,” ujar Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud tersebut.

Kondisi inilah yang membuat Hasto mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harusnya menggelar debat dengan maksimal. Jangan sampai ada perubahan aturan yang membuat adanya anggapan penyelenggara pemilu itu tidak independen.

“Kami berharap debat tetap sesuai dengan apa yang tertulis di dalam PKPU. Jangan mengubah aturan yang terkait dengan debat ketika proses sudah berjalan,” tegasnya.

Hasto menilai harusnya debat yang dilaksanakan sebanyak lima kali tetap dilakukan seperti format lama. “Dua kali capres, dua kali cawapres, dan kemudian satu pasangan,” ungkapnya.

 

Apalagi, masyarakat dinilai menunggu seluruh gagasan yang dibawa oleh capres dan cawapres. Semua ingin mendengar narasi soal penyelesaian masalah kerakyatan dan visi misi ke depan saat memimpin Indonesia.

“Dengan antusiasme masyarakat untuk menunggu seluruh gagasan yang akan disampaikan oleh capres dan cawapres, sebaiknya kita fokus pada narasi yang mau disampaikan. Fokus pada karakter pemimpin, fokus pada apa yang dilakukan pemimpin dalam menyelesaikan masalah-masalah rakayt, dan membawa bangsa ini ke depan dengan pemimpin yang memiliki kerakyatan, pemimpin yang berani memberantas korupsi, tidak kolusi, tapi pemimpin yang turun ke bawah melakukan blusukan,” pungkas Hasto.