Jumlah Korban Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 15 Orang
Proses evakuasi pendaki meninggal dunia di Gunung Marapi yang dilakukan oleh tim gabungan pada Selasa (5/12). (dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan, jumlah korban erupsi Gunung Marapi di Padang, Sumatera Barat bertambah lagi dua orang menjadi 15 orang hingga Selasa pukul 22.28 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari jumlah tersebut, 10 orang sudah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Sedangkan lima jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Selain itu, masih ada delapan pendaki yang belum dapat dievakuasi.

"Tim gabungan terus melakukan proses pencarian dan pertolongan untuk menangani situasi di lokasi," kata Abdul, dalam keterangan resmi, Rabu 6 Desember.

Hingga saat ini, Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 46 kali. Erupsi terakhir tercatat pada Selasa 5 Desember pukul 06.24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik. Meskipun demikian, gunung ini masih berstatus waspada atau level II.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi untuk mengambil tindakan cepat dalam menangani evakuasi warga jika terjadi aktivitas vulkanik lebih besar.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk menjaga jarak kurang dari 3 km dari puncak gunung dan menghindari aktivitas apapun di daerah tersebut.

Selain itu, warga di kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing oleh isu yang belum pasti, dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pemerintah daerah setempat.