JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengirim surat kepada presiden dan kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Piotr Hofmanski dan Karim Ahmad Khan, meminta agar keduanya menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza, menurut pengumuman kementerian kementerian di Telegram Hari Selatan.
"Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengirim surat kepada presiden ICC dan kepala jaksa penuntut umum, menekankan perlunya mempercepat sidang terkait kejahatan baru-baru ini di Jalur Gaza," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, melansir TASS 28 November.
"Pemboman biadab di Jalur Gaza dan invasi Israel ke daerah kantong tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 14.000 warga sipil dan melukai sedikitnya 32.000 orang, merupakan contoh nyata kejahatan perang," tegasnya.
Otoritas Gaza mengatakan jumlah korban tewas warga Palestina akibat konflik Hamas-Israel telah lebih dari 15.000 jiwa, seperti dikutip dari Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan jumlah korban tewas termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita. Ditambahkannya, ada sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, lebih dari 36.000 warga Palestina lainnya juga terluka, 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, tambah kantor tersebut.
Israel diketahui melancarkan bombardir, blokade dan belakangan serangan darat terhadap Gaza, usai kelompok militan Hamas menyerang wilayah selatan negara itu pada 7 Oktober lalu, menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 240 orang disandera.
"Mereka harus dilihat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan tindakan genosida," sebut Kementerian Luar Negeri Iran mengenai tindakan Israel.
"Menteri Luar Negeri Iran menyebut sidang di ICC ini sebagai ujian bagi independensi dan ketidakberpihakan badan peradilan tersebut," lanjut pernyataan itu.
BACA JUGA:
"Dia menambahkan,ICC sekarang harus memutuskan apakah akan menolak tekanan yang diberikan oleh beberapa negara atau mundur dan membiarkan kekejaman yang dilakukan oleh Israel tidak dihukum," tandasnya.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan pada tanggal 20 November, pihak berwenang Iran berniat untuk mengajukan gugatan ke ICC terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.
Pada tanggal 11 November, Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan puncak Liga Arab (LAS) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pernyataan akhir KTT tersebut mengatakan, negara-negara anggota asosiasi ini akan meminta jaksa penuntut umum ICC untuk menyelidiki "kejahatan perang" Israel yang dilakukan di Jalur Gaza.