Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Hamas mengatakan tentara Israel menembakkan peluru tajam ke warga di Gaza pada Hari Selasa, sedangkan Israel Defense Forces mengatakan pasukannya diserang di wilayah kantong Palestina tersebut, saat kedua belah pihak saling tuding pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang baru diperpanjang pada Hari Selasa.

Empat warga Palestina terluka akibat peluru pasukan pendudukan Israel, salah satunya dalam kondisi serius di Kota Gaza, menurut laporan kantor berita WAFA, seperti melansir The National News 28 November.

Sementara, juru bicara Brigade Al-Qassam Hamas Abu Obeidah mengklaim pasukan Israel telah melakukan "pelanggaran yang jelas" terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza utara, mengatakan pihaknya telah "menangani pelanggaran ini."

"Kami berkomitmen terhadap gencatan senjata selama musuh berkomitmen terhadapnya, dan kami menyerukan mediator untuk menekan pendudukan agar mematuhi semua ketentuan gencatan senjata di darat dan di udara," tegas Abu Obeidah.

WAFA melaporkan pasukan Israel menembakkan peluru tajam ke arah warga pada Hari Selasa, ketika mereka mencoba kembali ke rumah di lingkungan Al-Nasr dan Sheikh Radwan, yang menyebabkan empat dari mereka terluka oleh peluru.

Terpisah, Israel Defense Forces mengatakan sejumlah tentaranya terluka ringan, setelah diserang oleh Hamas di Jalur Gaza utara, yang tampaknya merupakan pelanggaran serius pertama terhadap gencatan senjata.

Menurut IDF, tiga alat peledak diledakkan di dekat pasukan di dua lokasi terpisah di Jalur Gaza utara, "yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata," seperti dikutip dari The Times of Israel.

Pihak militer mengatakan, dalam salah satu insiden, tembakan juga diarahkan ke tentara Israel, yang kemudian membalas tembakan tersebut.

"Dalam kedua kasus tersebut, pasukan IDF berada dalam garis gencatan senjata yang disepakati," tambah IDF.