Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi memperingatkan Israel untuk tidak meremehkan kekuatan Hizbullah, usai negara itu menggempur Lebanon pada Hari Senin dan Selasa.

"Jangan pernah meremehkan kemampuan Hizbullah untuk mempertahankan Lebanon dari agresi apapun," tulis Menlu Araghchi di X, melansir IRNA 25 September.

"Kekuatan Hizbullah yang sebenarnya berakar pada kapasitasnya sendiri dan dukungan rakyat. Hal ini lebih dari mampu untuk menyanjung pangkalan dan koloni rezim Israel," jelasnya dalam cuitan tersebut.

Diplomat tinggi tersebut melanjutkan dengan mengatakan, tentu saja, "fakta ini tidak menjadi alasan bagi dunia Arab dan Islam untuk tidak melakukan tugas mereka untuk melawan Israel".

Diketahui, Israel melancarkan serangan yang diperluas ke wilayah Lebanon dengan dalih menyasar target-target kelompok militan Hizbullah.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, sedikitnya 560 orang tewas dan 1.835 lainnya luka-luka akibat serangan Israel selama dua hari terakhir, dikutip dari Al Jazeera.

Kelompok Hizbullah dan Israel terlibat saling serang di perbatasan Lebanon selama setahun terakhir, menyusul pecahnya konflik di Jalur Gaza dengan Hizbullah menyatakan dukungannya terhadap kelompok militan Palestina Hamas.

Serangan udara Israel di Beirut menewaskan seorang komandan senior Hizbullah pada Hari Selasa saat serangan roket lintas batas oleh kedua belah pihak meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran.

Terbaru, Hizbullah kembali meluncurkan rudal ke Israel dengan sasaran kali ini adalah markas besar dinas intelijen Mossad di dekat Tel Aviv. Serangan ini dilakukan tak lama setelah militer Israel mengatakan pihaknya mencegat serangan tersebut dalam serangan yang jarang terjadi jauh dari garis depan.

Dilansir CNN, kelompok militan tersebut mengatakan pihaknya meluncurkan rudal balistik Qadr 1 yang menargetkan markas Mossad di pinggiran Tel Aviv "untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Gaza" dan untuk "membela Lebanon dan rakyatnya."

Pemboman Israel baru-baru ini di Lebanon yang telah merenggut nyawa ratusan orang bersamaan dengan genosida rezim yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, telah mengundang kecaman global.

Pada Hari Senin, Menlu Araghchi dalam pesan di media sosial menegaskan kembali dukungan negaranya kepada rakyat Lebanon dan Palestina dalam menghadapi kejahatan Zionis.

"Kejahatan Israel, yang dimungkinkan oleh AS, sangat jelas untuk disaksikan oleh dunia. Jangan berpaling. Pengabaian brutal dan kriminal terhadap kehidupan manusia ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Kami berdiri bersama rakyat Lebanon dan Palestina," kata Menlu Araghchi.