Jumlah Spesimen Turun Saat Libur Imlek, Satgas COVID-19: Banyak Laboratorium Tutup
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Dok. BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Wiku Adisasmito angkat bicara soal menurunnya angka pengetesan COVID-19 di tanah air dalam sepekan terakhir atau saat libur panjang menyambut Tahun Baru Imlek.

Dia menyebut, menurunnya angka pengetesan ini terjadi karena banyaknya laboratorium yang tutup.

"Yang menyebabkan turunnya jumlah kumulatif testing COVID-19 terutama tiga sampai empat pekan terakhir ini, salah satunya adalah libur panjang sehingga banyak laboratorium swasta yang tidak beroperasi," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 16 Februari.

Diketahui, pada 12 Februari lalu terdapat 53.957 spesimen yang diperiksa dan hasilnya terdapat 9.869 kasus baru. Selanjutnya, pada 13 Februari terdapat penurunan pemeriksaan yaitu 37.816 spesimen dan hasilnya 8.844 kasus positif baru.

Penurunan spesimen juga masih terjadi pada 14 Februari. Saat itu, hanya 24.250 spesimen yang diperiksa dan hasilnya terjadi penambahan kasus sebanyak 6.765. 

Berikutnya, angka pemeriksaan makin anjlok pada 15 Februari. Spesimen yang diperiksa mencapai 26.378 dan ditemukan 6.462 kasus positif baru.

Dengan penurunan pengetesan yang diakibatkan tutupnya laboratorium ini, maka pemerintah menyiasatinya dengan menggencarkan metode skrining dengan metode swab test antigen.

"Untuk menyikapi ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas menggencarkan metode skrining dengan metode swab antigen secara nasional di 514 kabupaten/kota serta lebih dari 10 ribu puskesmas," ujarnya.

Lebih lanjut, Wiku juga menyebut Kemenkes juga terus menganalisa faktor lain yang bisa jadi penyebab menurunnya angka testing di Tanah Air sambil tetap berfokus mencegah terjadinya penularan demi menekan positivity rate.

Adapun terkait jumlah spesimen yang sudah diperiksa hingga saat ini mencapai 10.115.963. Rinciannya, sebanyak 9.968.320 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 147.643 menggunakan tes cepat molekuler (TCM).