Jepang dan Hawaii Berencana Permudah Prosedur Imigrasi dan Bea Cukai dengan Pemeriksaan Pra-Keberangkatan
Ilustrasi Hawaii. (Wikimedia Commons/Tim Wilson)

Bagikan:

JAKARTA - Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat bekerja sama dengan otoritas imigrasi nasional dan Jepang, untuk membuat sistem yang memungkinkan wisatawan Jepang menyelesaikan prosedur imigrasi dan bea cukai sebelum keberangkatan, kata Gubernur Hawaii Josh Green baru-baru ini.

Dalam wawancara dengan Kyodo News Gubernur Green mengatakan, inisiatif baru ini akan memungkinkan penerbangan langsung dari Jepang ke lebih banyak pulau di Hawaii, bahkan pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas imigrasi, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman, meningkatkan perekonomian lokal yang mengalami penurunan jumlah wisatawan dari Jepang sejak pandemi virus corona.

Nantinya, rencana tersebut akan mencakup Pulau Maui, yang hancur pada Bulan Agustus akibat kebakaran hutan yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas atau hilang.

"Sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan ke Maui, karena pemulihan kita akan dipercepat jika masyarakat melakukan kunjungan ke mana pun di Maui, di mana pun," ujar Gubernur Green saat berkunjung ke Jepang baru-baru ini, melansir Kyodo News 21 November

Menurut otoritas Hawaii, sekitar 1,17 juta orang melakukan perjalanan ke Hawaii dari Jepang antara Bulan Januari hingga September 2019, sebelum pandemi, dibandingkan dengan sekitar 380.000 orang pada periode yang sama tahun ini.

Pengunjung asal Jepang lambat untuk kembali dibandingkan dengan wisatawan dari negara lain, termasuk dari daratan Amerika Serikat. Gubernur Green mengaitkan hal ini dengan nilai yen yang "lebih lemah dari biasanya" dan generasi muda kurang berminat untuk berwisata.

Saat ini, Bandara Internasional Daniel K. Inouye Honolulu di Pulau Oahu merupakan pintu gerbang utama ke pulau-pulau tersebut dari Jepang. Jika para pelancong dapat menyelesaikan prosedur imigrasi sebelum keberangkatan, hal ini akan menyederhanakan proses masuk ke Hawaii, membuka jalan bagi penerbangan langsung ke pulau-pulau lain, seperti Maui, kata Green.

Sebelumnya, Jepang menyetujui inisiatif izin imigrasi pra-keberangkatan serupa dengan Korea Selatan pada tahun 2002, ketika kedua negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola.

Namun, Amerika Serikat diyakini khawatir mengenai pembuatan prosedur imigrasi luar negeri, dan otoritas imigrasi federal akan memutuskan apakah akan menerapkannya.

Diketahui, wisatawan Jepang yang ke Hawaii menghabiskan 1,65 miliar dolar AS antara Januari dan September 2019, dibandingkan dengan 608,5 juta dolar dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, menurut Otoritas Pariwisata Hawaii.

"Wisatawan Jepang secara tradisional termasuk di antara wisatawan terbaik kami, karena mereka sangat memperhatikan budaya dan juga menghabiskan banyak sumber daya," terang Gubernur Green, seraya menambahkan ia bertujuan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mempromosikan perjalanan antara Jepang dan Hawaii.