Bagikan:

JAKARTA - Kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) baru buatan dalam negeri Turki, yang dirancang untuk kapal induk negara itu sukses melakukan penerbangan perdana pada bulan lalu.

"Pada peringatan seratus tahun Republik Turki, kendaraan udara tak berawak Bayraktar TB3 berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya," tulis CTO Baykar Selcuk Bayraktar dalam unggahan di media sosial, seperti dilansir dari Daily Sabah 20 November.

TB3, versi platform Bayraktar TB2 Baykar yang terkenal dengan kemampuan landasan pendek, diluncurkan di landasan pacu di barat laut Turki, sebelum lepas landas dari Pusat Pelatihan dan Pengujian Penerbangan Çorlu.

Ini adalah yang pertama dari jenisnya, yang memiliki kemampuan melipat sayap dan mampu mendarat dan lepas landas dari kapal.

Drone ini diharapkan mampu lebih lama mengudara, naik ke ketinggian yang lebih tinggi dan membawa lebih banyak senjata dibandingkan TB2.

TB3 dirancang untuk ditempatkan di kapal induk yang baru ditugaskan, TCG Anadolu, yang juga dijuluki sebagai kapal induk drone pertama di dunia.

Selain TB3, wing udara kapal induk ini juga memiliki armada jet tempur tak berawak Baykar, Kızılelma, yang menyelesaikan penerbangan perdananya pada Desember lalu.

"Tahun lalu, sesuai janji kepada negara kami, kami menyelesaikan penerbangan pertama pesawat tempur tak berawak pertama negara kami, Bayraktar Kızılelma, di sini.| jelas Bayraktar.

"Itu terjadi tepat satu bulan sebelum peringatan 100 tahun Republik kita, dan hari ini, kurang lebih satu tahun kemudian, kita telah berhasil melakukan penerbangan pertama Bayraktar TB3, yang dapat lepas landas dan mendarat di kapal-kapal yang memiliki landasan pendek," sambungnya.

TB3 sendiri diharapkan memiliki jangkauan hingga 1.000 mil laut atau setara dengan 1.900 kilometer.

"Begitu mereka mulai beroperasi di wing udara TCG Anadolu, TB3 dan Kızılelma akan merevolusi sejarah peperangan, sama seperti UCAV kami," kata Bayraktar.

"Biarlah ini menjadi hadiah kita untuk ulang tahun keseratus Republik kita," tandasnya.