JAKARTA - Kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) baru berbasis kapal induk milik Turki, Bayraktar TB3 sukses melakukan uji terbang kelima menurut pihak pabrikan Baykar.
Selama uji kinerja kelima, drone baru tersebut terbang pada ketinggian sedang dan berhasil melakukan penerbangan enam jam di provinsi barat laut Tekirdağ, menurut media setempat.
"Bayraktar TB3 berhasil menyelesaikan uji penerbangan kelima," cuit Selçuk Bayraktar, chief technology officer (CTO) Baykar di platform media sosial X, dilansir dari Daily Sabah 10 Desember.
TB3 sebelumnya telah membuktikan kemampuannya meskipun terjadi badai yang hebat di wilayah Marmara, mencapai kecepatan 130 kmh (80,78 mph) selama uji penerbangan ketiga yang dilakukan pada 4 November, lapor Anadolu Agency (AA).
Dilengkapi dengan mesin PD-170 yang dikembangkan di dalam negeri oleh TUSAŞ Engine Industries (TEI), UCAV buatan dalam negeri berhasil menyelesaikan uji identifikasi sistem pada kecepatan tinggi dan rendah dengan bertahan di udara selama enam jam pada 8 November.
Dengan roda pendaratan yang diperkuat, sayap lipat dan mesin yang lebih bertenaga, UCAV TB3 dirancang untuk digunakan di kapal seperti TCG Anadolu, kapal induk milik Turki yang baru memasuki dinas.
Selain TB3, wing udara kapal induk ini juga memiliki armada jet tempur tak berawak Baykar, Kızılelma, yang menyelesaikan penerbangan perdananya pada Desember lalu.
"Begitu mereka mulai beroperasi di wing udara TCG Anadolu, TB3 dan Kızılelma akan merevolusi sejarah peperangan, sama seperti UCAV kami," kata Bayraktar.
BACA JUGA:
Diketahui, drone TB3 dipamerkan secara publik untuk pertama kalinya pada festival teknologi dan kedirgantaraan utama Türkiye tahun ini, Teknofest, yang diadakan di Istanbul dari tanggal 27 April hingga 1 Mei 2023. Drone tersebut juga dipamerkan dalam festival serupa di Ankara dan Izmir.
Dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) sebesar 1.450 kilogram (3.196,70 pon) dan kapasitas muatan 280 kilogram, Bayraktar TB3 hampir dua kali lebih berat dibandingkan pendahulunya, Bayraktar TB2, diperkirakan memiliki jangkauan hingga 1.000 mil laut atau 1.900 kilometer.