Iran Cabut Aturan Visa untuk 33 Negara: Ada Rusia, Arab Saudi hingga Indonesia
Azadi Square di Tehran, Iran. (Wikimedia Commons/Stefano Vigorelli)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Iran mengumumkan pencabutan aturan visa bagi pengunjung dari 33 negara, termasuk negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, yang bertahun-tahun sebelumnya memiliki hubungan yang renggang dengan Teheran sebelum pemulihan baru-baru ini.

"Kementerian Pariwisata percaya bahwa kebijakan pintu terbuka akan menunjukkan tekad Iran untuk menjalin hubungan dengan berbagai negara di dunia," lapor kantor berita semi resmi ISNA, dilansir dari Reuters 15 Desember.

Keputusan tersebut akan menambah jumlah negara atau wilayah yang warganya dapat mengunjungi Iran menjadi 45 tanpa perlu mendapatkan visa, katanya.

Sementara itu, Menteri Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan Ezzatollah Zarghami mengatakan, pembatalan persyaratan visa telah disetujui dalam pertemuan pemerintah pada Rabu pekan ini, dikutip dari Iran International.

Lebih jauh, negara-negara yang akan menerima manfaat dari pencabutan visa ini berasal dari Asia (17 negara), Afrika (6) Afrika, Eropa (5) dan Amerika Latin (5).

Rinciannya, negara asal Asia meliputi India, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Lebanon, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Indonesia, Jepang, Singapura, Kamboja, Malaysia, Brunei dan Vietnam.

Dari Eropa ada Rusia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kroasia serta Belarus. Sedangkan di Amerika Latin ini berlaku untuk Brasil, Peru, Kuba, Meksiko dan Venezuela. Dan di Afrika meliputi Tunisia, Mauritania, Tanzania, Zimbabwe, Mauritius serta Seychelles.

Diketahui, masuknya Arab Saudi dalam daftar, menandakan kian mencairnya hubungan kedua negara yang menegang selama bertahun-tahun sejak hubungan diplomatik keduanya terputus pada 2016 lalu. Teheran dan Riyadh sepakat untuk memulihkan hubungan berdasarkan perjanjian yang dimediasi China pada Maret tahun ini.

"Warga Rusia hanya akan mendapatkan keuntungan dari pembebasan visa ini jika mereka mengunjungi negara tersebut secara berkelompok," tambah ISNA.

Menurut statistik dari Kementerian Warisan Budaya Iran, selama enam bulan tahun berjalan menurut Iran, sebanyak 3.354.185 orang melakukan perjalanan ke negara itu.