Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani memperingatkan, usulan satuan tugas multinasional yang didukung Amerika Serikat untuk melindungi pelayaran di Laut Merah akan menghadapi masalah luar biasa, kata media Iran.

Komentar Menhan Ashtiani muncul setelah Amerika Serikat pekan lalu mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan negara-negara lain untuk membentuk satuan tugas, menyusul serentetan serangan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

"Jika mereka melakukan tindakan yang tidak rasional, mereka akan dihadapkan pada masalah yang luar biasa," kata Ashtiani kepada ISNA yang dipublikasikan pada Hari Kamis, melansir Reuters 14 Desember.

"Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil tindakan di wilayah di mana kita mempunyai dominasi," tegasnya, mengacu pada Laut Merah.

Menhan Ashtiani tidak merinci tindakan apa yang siap diambil Iran sebagai tanggapan terhadap pembentukan satuan tugas Laut Merah yang didukung Negeri Paman Sam.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan pekan lalu, Washington sedang melakukan pembicaraan dengan "negara-negara lain" mengenai pembentukan "satuan tugas maritim untuk memastikan perjalanan kapal yang aman di Laut Merah" namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Diketahui, kelompok Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Iran, telah memasuki konflik Israel-Hamas dengan menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting, menembakkan drone dan rudal ke Israel lebih dari 1.000 mil dari wilayah mereka di ibu kota Yaman, Sanaa.

Terpisah, Angkatan Laut Amerika dan Prancis telah memperkuat kehadiran mereka di Laut Merah untuk melindungi kapal dari risiko penyitaan atau serangan oleh Houthi.

Awal bulan ini, Inggris memastikan Angkatan Laut Kerajaan akan mengirim salah satu kapal perang tercanggih di dunia, HMS Diamond (034) ke Kawasan Teluk, seiring dengan situasi yang terjadi di Laut Merah.