Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Jepang pada Hari Rabu mengumumkan, seorang pria berusia 30-an yang tinggal di Prefektur Saitama dekat Tokyo, meninggal karena mpox, kematian pertama akibat penyakit itu negara tersebut.

Pria tersebut mengalami gangguan kekebalan karena terinfeksi virus human immunodeficiency virus, atau HIV, kata kementerian, melansir Kyodo News 13 Desember.

Kematiannya terjadi beberapa bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada Bulan Mei, mpox tidak lagi menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, seiring dengan penurunan kasus infeksi baru.

Dijelaskan, pria tersebut didiagnosis menderita mpox di rumah sakit setempat pada Bulan September dan meninggal dua bulan kemudian, menurut kementerian dan pemerintah Prefektur Saitama. Dia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Diketahui, kasus mpox pertama di Jepang, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, dikonfirmasi pada Bulan Juli tahun lalu. Pihak kementerian mengatakan, Negeri Matahari Terbit tercatat memiliki 227 kasus mpox yang dikonfirmasi hingga 3 Desember.

Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti ruam yang terlihat seperti lecet di wajah dan bagian tubuh lainnya.

Meskipun sebagian besar orang dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu dua hingga empat minggu, anak-anak, wanita hamil dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh sangat berisiko mengalami gejala yang parah.

Menurut Institut Penyakit Menular Nasional, lebih dari 90.000 kasus dan 157 kematian akibat mpox dilaporkan di seluruh dunia dari Januari 2022 hingga September tahun ini, dengan Asia mengalami peningkatan jumlah infeksi sejak Maret lalu.