JAKARTA - Militer Filipina dan Amerika Serikat meluncurkan patroli laut dan udara bersama pada Hari Selasa di perairan dekat Taiwan, kata para pejabat, sebagai bagian dari latihan bersama kedua negara, namun juga berpotensi meningkatkan ketegangan dengan China.
Dalam unggahannya di media sosial X, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan, latihan yang akan berlangsung selama tiga hari hingga 23 November mendatang ini, merupakan upaya kolaboratif antara Angkatan Bersenjata Filipina dan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat di Laut Filipina Barat.
"Inisiatif penting ini merupakan bukti komitmen kami untuk meningkatkan interoperabilitas kekuatan militer kami dalam melakukan patroli maritim dan udara," tulisnya di Twitter, seperti dikutip 21 November.
"Melalui upaya kolaboratif, kami bertujuan untuk meningkatkan keamanan regional dan membina kemitraan yang erat dengan Amerika Serikat dalam menjaga kepentingan bersama," lanjutnya.
Lebih jauh ia mengatakan, patroli gabungan ini merupakan bagian dari serangkaian acara yang disepakati oleh Mutual Defense Board - Security Engagement Board (MDB-SEB) kedua negara.
"Saya yakin bahwa kolaborasi ini akan berkontribusi pada lingkungan yang lebih aman dan stabil bagi masyarakat kita," ujar Presiden Marcos Jr.
Today marks the beginning of joint maritime and air patrols— a collaborative effort between the Armed Forces of the Philippines and the United States Indo-Pacific Command in the West Philippine Sea.
This significant initiative is a testament to our commitment to bolster the…
— Bongbong Marcos (@bongbongmarcos) November 21, 2023
Latihan tersebut akan dimulai di Pulau Mavulis, titik paling utara Filipina, yang terletak sekitar 100 km (62 mil) dari Taiwan, kata Eugene Cabusao, juru bicara Komando Luzon Utara, seperti melansir Reuters.
Patroli ini nantinya ini akan berakhir di Laut Filipina Barat, nama yang digunakan Manila untuk perairan di Laut Cina Selatan yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Militer Filipina mengatakan tiga kapal angkatan laut, dua pesawat tempur ringan FA-50 dan sebuah pesawat serang ringan A-29B Super Tucano akan berpartisipasi. Sementara, Amerika Serikat akan mengirimkan sebuah littoral combat ship dan sebuah pesawat patroli dan pengintaian maritim P8-A.
Diketahui, berita ini muncul sehari setelah Presiden Marcos Jr. mengatakan pada sebuah forum di Hawaii, situasi di Laut Cina Selatan menjadi lebih "mengerikan", dengan militer Tiongkok semakin mendekati garis pantai Filipina.
View this post on Instagram
BACA JUGA:
Hubungan Manila dengan Washington D.C meningkat tahun ini, di mana mereka sepakat untuk meningkatkan jumlah pangkalan Filipina yang bisa diakses militer Amerika Serikat, hingga latihan militer gabungan terbesar yang mereka pernah lakukan April lalu.
Berbeda dari hubungan dengan Washington D.C, hubungan Manila dengan Beijing menegang di bawah kepemimpinan Presiden Marcos Jr., dengan perselisihan berulang kali antara kapal Tiongkok dan Filipina di perairan yang diklaim oleh kedua negara, sehingga memicu pertukaran retorika yang memanas dan kekhawatiran akan eskalasi konflik.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #tahun baru #suriah #nataru #natal
Populer
18 Desember 2024, 00:2718 Desember 2024, 04:00