Bagikan:

JAKARTA - Pejabat China memperingatkan pada Hari Selasa, pemutusan hubungan dengan pihaknya akan menjadi kesalahan serius bagi Argentina, usai presiden terpilih negara itu mengatakan tidak akan berurusan dengan Beijing.

Presiden terpilih Argentina Javier Milei mengkritik Tiongkok dan Brasil, yang merupakan salah satu mitra dagang terpenting negaranya. Beberapa bulan lalu, Milei menyamakan pemerintah Beijing dengan "pembunuh" dan mengatakan rakyat China "tidak bebas", melansir Reuters 21 November.

Diana Mondino, seorang ekonom yang diperkirakan akan menjadi menteri luar negeri pada Pemerintahan Milei seperti dikutip RIA Novosti mengatakan, Argentina tidak akan bergabung dengan kelompok BRICS, yang mencakup Tiongkok dan Rusia.

Mondino mengatakan, Argentina akan "berhenti berinteraksi" dengan Pemerintah Tiongkok dan Brasil, ketika ditanya apakah Argentina akan mendorong ekspor dan impor dengan negara-negara tersebut.

Argentina sendiri termasuk di antara enam negara yang diundang untuk menjadi anggota baru BRICS, blok aliansi yang anggotanya juga meliputi Brasil, India dan Afrika Selatan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning dalam konferensi pers rutin mengatakan, perkembangan hubungan bilateral dengan Argentina telah menunjukkan momentum yang baik, dan merupakan "kesalahan serius" bagi Argentina jika memutuskan hubungan dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Brasil.

"Kedua belah pihak memiliki saling melengkapi ekonomi yang kuat dan potensi kerja sama yang besar," jawab Mao ketika ditanya mengenai pernyataan Mondino.

"Tiongkok bersedia terus bekerja sama dengan Argentina untuk mendorong stabilitas dan pengembangan hubungan bilateral jangka panjang," sambungnya.

Diketahui, pernyataan keras Milei mengenai Negeri Tirai Bambu, sangat berbeda dengan janji kerja sama yang disampaikan oleh presiden yang akan segera habis masa jabatannya, Alberto Fernandez.

Bulan lalu, Presiden Fernandez mengunjungi Beijing dan memuji Tiongkok sebagai "teman sejati" Argentina.

Tak hanya itu, Presiden Fernandez juga menjanjikan koordinasi dengan Tiongkok di bawah kerangka kerja seperti G20 dan BRICS.