Bagikan:

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Didi Mahardhika, merespons kritik Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, terkait kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Tapanuli, Sumatera Utara. Cucu Bung Karno menyatakan bahwa pernyataan Djarot melewati batas dan dianggap tendensius.

Menurut Didi Mahardhika, pernyataan Djarot yang menyebut adanya rekayasa konstitusi dan nepotisme untuk melanggengkan kekuasaan dianggap fitnah. Dia menekankan bahwa tuduhan tersebut dapat merusak persatuan bangsa yang sudah dibangun oleh para founding fathers.

Dalam pernyataannya, Djarot mengungkapkan ketidakkhawatirannya terkait potensi pecahnya dukungan PDIP antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, menyebut Tapanuli sebagai 'kandang banteng'. Dia juga menyindir pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo.

Didi Mahardhika menilai pernyataan Djarot sebagai sindiran yang menyesatkan. Meskipun memberikan tanggapan tegas, Didi berharap dinamika politik saat ini dapat dihadapi dengan damai, menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan toleransi dalam proses Pemilu dan Pilpres.

"Jangan sampai takut akan kekalahan kandidat menghalalkan segala cara, merusak persatuan, dan kehilangan hati nurani sebagai bangsa yang beradab," tegas Didi Mahardhika.