Bagikan:

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Didi Soekarno menanggapi pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat terkait pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah cerminan neo orde baru.

"Dikotomi orde baru dengan orde sebelumnya dan sesudahnya seharusnya sudah selesai. Membicarakan dikotomi tersebut hanya menghabiskan energi bangsa. Seharusnya kita bersama-sama menatap ke depan untuk membangun Indonesia yang lebih maju," ujar Didi Soekarno kepada wartawan, Senin 6 November di Jakarta.

Didi Soekarno yang juga menjabat Ketua Umum Harian Gerakan Pemuda Marhaen tegaskan, jika apa yang disampaikan Djarot merupakan sebuah analogi yang keliru.

"Periode kepemimpinan para pemimpin bangsa adalah 'sunatullah' yang memang harus dialami dan dijalani oleh bangsa Indonesia. Setiap pemimpin hakekatnya adalah orang yang terpilih pada zamannya. Setiap era akan melahirkan pemimpinnya sekaligus juga melahirkan generasinya," terang Didi panjang lebar.

Bagi cucu Bung Karno dan putera mendiang Rachmawati Soekarnoputri itu, terpenting saat ini adalah bersama-sama membangun bangsa dengan cara meneruskan hal yang baik dan mengubah yang tidak sesuai.

"Sebaiknya kita mengambil dan melanjutkan semua 'legacy' yang terbaik dari para pemimpin bangsa tersebut," ujar Didi Soekarno menyudahi permbicangan soal tudingan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai neo Orde Baru.