Karena COVID-19, Anies Harusnya Bisa Tunda Formula E
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyetop izin penyelenggaraan acara keramaian dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini sebagai antisipasi penularan virus COVID-19.

Mumpung ada kebijakan tersebut, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mendesak Anies untuk menunda pergelaran Formula E yang bakal mengaspal pada 6 Juni 2020. Sebab, jangka waktu tiga bulan sebelum Formula E digelar dianggap masih berisiko menambah penularan virus corona.

"Pebalap yang datang memang sekitar 60 orang, tapi mereka bawa mekanik. Mekanik itu bisa mencapai ratusan orang. Kita enggak tahu dia kena (corona) atau enggak. Untuk mengamankan Jakarta, Indonesia, (Formula E) itu harus dihentikan dulu," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Maret. 

Anggaran penyelenggaraan ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut memang sudah diketok. Dalam APBD DKI tahun 2020, Formula E dianggarkan dengan total Rp1,6 triliun. Biaya sekitar Rp360 miliar sebagai commitment fee pun sudah dibayarkan kepada federasi FIA. 

Tapi, kata Prasetio, DKI tak bisa mengorbankan kerugian materi dibanding keselamatan warga atas penyebaran virus corona.

"Bisa kok kita setop anggarannya, enggak kita keluarkan semua. Kerugian yang sudah dikeluarkan oleh dia, tinggal dilaporkan kepada DPRD, fungsi kita memang seperti itu," ungkap Prasetio. 

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih tak mau mempertimbangkan pembatalan penyelenggaraan Formula E di Jakarta tiga bulan mendatang. Ketika diminta tanggapan, ia tak menjawab pasti.

"Ini (penanganan corona) dulu nih sekarang, karena kondisi sedang urgent nih," jawab Anies singkat.

Sementara, Wakil Direktur Komunikasi Komite Penyelenggara Formula E, Hilbram Dunar, mengaku pihaknya belum bisa memutuskan apapun soal pertimbangan penundaan Formula E.

Hilbram bilang, persiapan JakPro dalam penyelenggaraan balapan mobil bebas emisi tersebut masih jalan terus. Hingga kini, mereka sudah menentukan pengaspalan sirkuit di kawasan Monumen Nasional menggunakan aspal geotextile.

"Untuk (skenario pembatalan) itu belum kami bahas lebih lanjut. Sekarang masih fokus kepada apa yang akan kami lakukan untuk 6 Juni. Masih fokus untuk pembangunan sirkuit, persiapan tim komunikasi, tim komersial," ucap Hilbram.

Selain itu, Hilbram mengaku pihak Formula E Operations (FEO) dan Federation Internationale de l'Automobile (FIA) masih memantau kondisi penularan virus corona sebagai bahan pertimbangan kelanjutan penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

"Harapan kami sih tentunya ini segera bisa diatasi yang paling penting ini mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga. Tapi untuk kelanjutannya kami akan terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait," tutup Hilbram.