Pengaspalan Formula E di Monas Diklaim Tak Rusak Batu Alam
Monas (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Uji coba pengaspalan sirkuit Formula E di Monumen Nasional (Monas) telah selesai, aspal yang dipasang telah dikelupas. PT Jakarta Propertindo (JakPro) sebagai penyelenggara memastikan pengaspalan tak merusak batu alam (cobblestone) di halaman kawasan Monas. 

Deputy Director Communications Formula E JakPro Hilbram Dunar menyebut, pengaspalan yang dilakukan pada Sabtu, 22 Februari dikelupas pada Selasa, 25 Februari dini hari. Hasilnya, aspal bisa diangkat dari atas cobblestone. Meski masih ada sisa butiran aspal ketika dikelupas, namun hal itu bisa dibersihkan. 

"Pengaspalan tak merusak cobblestone di Monas, karena saat uji coba ini kami sedang mencari solusi (pembuatan sirkuit) yang terbaik," kata Hilbram saat dihubungi VOI, Selasa, 25 Februari.

Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta, Wisnu Wardhana mengatakan proses pengelupasan lapisan aspal didampingi para ahli dari Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia Institut Teknologi Bandung.

Wisny menambahkan, sebelum proses pengelupasan, pihaknya melakukan uji geser aspal. Pengujian ini menggunakan dump truck di atas aspal diuji coba berjalan dengan kuantitas terukur lalu dilakukan pengereman. 

"Tujuannya adalah melihat seberapa kuat aspal yang sudah melekat di cobblestone itu terhadap gesekan," ucap Wisnu.

Pengaspalan Monas (Foto: Istimewa)

Selanjutnya, baru masuk tahap pembongkaran aspal memakai cold milling machine. Tujuannya adalah melihat seberapa mudah aspal dikelupas dan bagaimana efeknya terhadap cobblestone

Setelah itu melakukan pembersihan area di atas hamparan cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal. "Hasilnya, cobblestone bisa kembali seperti sedia kala," kata dia.

Wisnu bersyukur dengan kondisi cuaca yang sempat panas dan guyuran hujan yang turun sejak aspal dipasang. hal itu, kata dia, mempercepat proses pengujian selama satu hari dari yang direncanakan.

"Secara umum, hasil uji coba pengaspalan memuaskan. Adapun keputusan akhir apakah geotextile atau sandsheet yang dipilih untuk pengaspalan laga Formula E, belum dapat dipastikan hari ini. Kami perlu waktu untuk rapat berikutnya," kata Wisnu.

Pengaspalan dibuat dengan dua material lapisan berbeda. Yang pertama adalah sandsheet (10m x 4m) dan geotextile (5m x 4m). Di atas kedua lapisan tersebut dihampar aspal kasar (binder) tanpa melapisinya dengan aspal halus.  Hal ini digunakan untuk mencari salah satu cara yang paling efektif dan efisien sebagai sirkuit Formula E.

Wisnu bilang, di negara-negara penyelenggara Formula E lainnya, pelapisan aspal di atas cobblestone dilakukan di Paris, Prancis serta di Roma, Italia.

“Di Paris, sirkuit Formula E mengitari situs Les Invalides yang umurnya 350 tahun. Maka setiap selesai gelar Formula E, aspalnya dikelupas dan kembali seperti sedia kala,” ujar Wisnu.