Perizinan Sulit, Anies Tak Jadi Pakai Monas untuk Sirkuit Formula E
Kawasan Monas/DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak jadi menggunakan area Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit gelaran Formula E tahun depan karena masalah perizinan.

Hal ini diungkapkan oleh Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI.

"Venue yang jelas bukan di Monas. Itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon yang memang menunjukkan Jakarta," kata Gunung di Gedung DPRD DKI, Rabu, 6 Oktober.

Lagipula, kata Gunung, jika ingin menjadikan Monas, dikhawatirkan sirkuit yang dibuat tidak maksimal karena menggunakan aspal yang tidak permanen.

"Kalau Monas dulu tahu kan, di aspal kletek-kletek," ucap Gunung.

Karenanya, saat ini Jakpro mengambil lima alternatif lokasi penyelenggaraan Formula E. Namun, Gunung tak mau menyebutkan di mana lima lokasi tersebut. Yang jelas, sirkuit akan menggunakan jalanan yang sudah ada dan dilakukan pengaspalan ulang.

"Kita akan usahakan, kalau menggunakan jalan, maksimal tiga hari. Itu hanya dibangun jalan aspal, terus kemudian dia punya spesifikasi khusus. Mungkin kalau belok ada pengiringan tertentu, terus ada barrier-nya di sepanjang jalan," jelas dia.

Sebagai informasi, pada tahun 2019, Anies Baswedan menetapkan Formula E digelar pada Juni 2020. Sampai pada awal tahun 2020, DKI mulai mematangkan rencana lintasan ajang balapnya.

Awalnya, rute lintasan yang dilirik adalah sekitaran Monumen Nasional. Dimulai dari Jalan Medan Merdeka Selatan, ke kawasan Patung Kuda, masuk ke pintu Barat Daya Monas, lalu masuk ke kawasan Monas.

Setelah masuk ke kawasan Monas, belok kiri ke sisi barat putar balik ke selatan, kanan keluar lewat pintu Tenggara Monas arah Gambir, lalu melintas di depan Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Kemudian, Pemprov DKI melakukan uji coba pengaspalan sirkuit di timur kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Aspal hitam tersebut dipasang di atas batu alam (cobblestone). Pengaspalan ini sempat diprotes oleh DPRD DKI karena dikhawatirkan akan merusak cagar budaya.

Sampai akhirnya, pandemi COVID-19 melanda sejak Maret 2020. Anies terpaksa menunda gelaran Formula E selama 2 tahun. Lalu, Anies memutuskan Formula E digelar selama 3 tahun pada 2022 hingga 2024.