Anak Buah Anies Tegaskan Formula E Tak Ada Kaitannya dengan Revitalisasi Monas
Photo by Rifki Kurniawan on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta membatalkan lokasi Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit Formula E. Hal ini menuai kritikan karena sejumlah pihak menganggap pembangunan revitalisasi Monas dilakukan demi menunjang penyelenggaraan Formula E.

Namun, hal ini dibantah oleh anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sanuri menegaskan revitalisasi Monas adalah kegiatan yang dicanangkan terpisah dengan Formula E.

Isa menegaskan, revitalisasi Monas diawali dengan proses sayembara desain yang diumumkan sejak pertengahan September 2018 dan pengumuman pemenang sayembara pada akhir Januari 2019.

"Setahu saya sih masing-masing. Revitalisasi Monas kegiatannya hanya revitalisasi. Kegiatan revitalisasi kan tindak lanjut dari hasil sayembara. Dilanjutkan kegiatan (konstruksi) revitalisasi kawasan sama di tugu Monumen Nasional sendiri, eksterior dan interior," kata Isa Sanuri dihubungi VOI, Senin, 11 Oktober.

Isa mengaku PT Jakarta Propertindo memang pernah melakukan uji coba pengaspalan sirkuit Formula E di Monas, di mana pada saat yang bersamaan revitalisasi Monas masih berjalan.

Namun, ia menegaskan lokasi revitalisasi di sisi selatan Monas berbeda dengan uji coba pengaspalan di sisi timur.

"Ya kan beda lokasinya juga antara uji coba aspal sama revitalisasi, walaupun waktu itu kegiatannya sama-sama berjalan," ucap Isa.

Sebelumnya, Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko menyebut Pemprov DKI tak jadi menggunakan area Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit Formula E tahun depan karena masalah perizinan.

"Venue yang jelas bukan di Monas. Itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon yang memang menunjukkan Jakarta," kata Gunung, beberapa waktu lalu.

Lagipula, kata Gunung, jika ingin menjadikan Monas, dikhawatirkan sirkuit yang dibuat tidak maksimal karena menggunakan aspal yang tidak permanen.

"Kalau Monas dulu tahu kan, di aspal kletek-kletek," ucap Gunung.

Hal ini menuai kritikan dari Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PSI Sigit Widodo. Sigit menyayangkan tindakan Pemprov DKI yang sudah menebang ratusan pohon dalam kegiatan revitalisasi Monas. Ia menganggap revitalisasi dilakukan demi menunjang Formula E.

"Padahal sudah menebang pohon dan merusak jalanan di Monas untuk ujicoba aspal. Lain kali jangan bikin kegiatan ngasal begini, Pak @aniesbaswedan. Dan sebaiknya memang dibatalkan saja," tulis Sigit dalam akun Twitter sigitwid.