Bagikan:

JAKARTA - Pernyataan Menteri Israel yang ingin menjatuhkan bom nuklir di wilayah Gaza menunjukkan negara tersebut memiliki senjata nuklir meski menolak untuk mengkonfirmasi secara resmi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut pernyataan Menteri Warisan Amihai Eliyahu yang disampaikan kepada media Israel dengan jelas menunjukkan bahwa seluruh penduduk sipil di Jalur Gaza terancam dengan senjata nuklir. Apakah ini merupakan ancaman genosida?"

“Tidak ada pembenaran atas pernyataan seperti itu dan tidak mungkin ada,” tambah dia.

Zakharova menegaskan, pernyataan tersebut dilontarkan oleh seorang pejabat tinggi yang bangsanya itu diproklamirkan oleh Barat sebagai satu-satunya negara yang memiliki demokrasi terbaik di Timur Tengah.

“Dengan mempertimbangkan ketidakpastian kebijakan Israel mengenai kepemilikan senjata nuklir, pernyataan-pernyataan ini tidak hanya secara jelas menegaskan kepemilikan senjata nuklir negara tersebut, namun juga menunjukkan kesediaan untuk secara serius mempertimbangkan kemungkinan penggunaannya dalam skenario yang sama sekali tidak memadai,” tutur dia seperti dilansir dari Anodalu, Minggu, 12 November.

Zakharova mengatakan pernyataan Eliyahu adalah "alasan serius untuk memikirkan ke mana arah perwakilan ekstremis Israel, karena mereka diperbolehkan melakukan apa pun usai merasa dilindungi oleh blok barat.

“Masalah penciptaan zona bebas senjata pemusnah massal dan sarana pengirimannya di Timur Tengah menjadi semakin mendesak dan jelas," katanya.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Eliyahu dari anggota partai sayap kanan Otzma Yehudi, mengatakan kepada media Israel bahwa menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan.”

Israel telah lama menolak untuk secara terbuka mengakui apakah mereka memiliki senjata nuklir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu enggan mengomentari pernyataan tersebut dan, menurut laporan media, PM Israel itu menangguhkan Eliyahu dari pertemuan Kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.